TAPSEL (Waspada) : Menjelang HUT ke-78 Kemerdekan RI, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari berbagai daerah di Sumatera Utara berkumpul di tempat kelahiran pahlawan nasional Lafran Pane, Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Rabu (16/8).
Kehadiran sejumlah kader HMI di desa tempat kelahiran pahlawan nasional dan juga pendiri HMI, Lafran Pane tersebut, bertujuan untuk mendirikan plank merek tempat kelahiran Lafran Pane yang berjarak sekira 30 meter dari pinggir Jalimsum Sipirok.
Kader HMI yang berkumpul di depan rumah bersejarah, tempat kelahiran Lafran Pane, antara lain, Ketua KPU Sumut Herdensi Adnin, anggota KPU Sumut Yulhasni, anggota KPU Tapsel Zulhajji Siregar, anggota KPU P.Sidimpuan Fadlyka H Syahputera Harahap dan Nurhamidah Pulungan, anggota KPU Madina Muhammad Yasir Nasution dan pegawai STAIN Madina Faisal.
Selain kader HMI, pemasangan plank merek tempat kelahiran Lafran Pane itu juga dihadiri dua anggota KPU Tapsel lainnya Efendi Rambe dan Kemri Syafii. Anggota DPRD Tapsel Muhammad Yunus Pane serta Sekretaris Desa Pangurabaan dan masyarakat.

Kader HMI, Zulhajji Siregar mengatakan pemasangan plank merek tempat kelahiran Lafran Pane diinisiasi kader HMI, Yulhasni yang saat ini menjabat sebagai anggota KPU Sumut. “Tujuannya agar masyarakat yang melintasi Sipirok tau kalau Pahlawan Nasional Lafran Pane lahir di Desa Pangurabaan,” katanya.
Senada dengan Zulhajji, Yulhasni juga menegaskan bahwa 76 tahun HMI HMI berdiri masih banyak kader yang tidak tau di mana tempat kelahiran Lafran Pane. “Setiap hari orang lewat di Sipirok, termasuk kader HMI, tau kalau Lafran Pane lahir di Sipirok, tapi tidak tau di mana kampung Lafran Pane,” ungkapnya.
Dengan dipasangnya plang merek bertuliskan ‘Disini Tempat Kelahiran Lafran Pane’, ucap Yulhasni maka orang tahu kampung kelahiran Lafran Pane. “Dengan dipasangnya plang ini kita berharap orang yang melintas berfoto dan lama kelamaaan akan terkenal dan menjadi objek wisata,” tuturnya.
Yulhasni mengungkapkan, selain Lafran Pane yang lahir di Desa Pangurabaan, juga ada Sanusi Pane. “Di kampung Pangurabaan, juga ada Sanusi Pane yang masih diperjuangkan menjadi pahlawan nasional,” ungkapnya.
Herdensi Adnin menegaskan bahwa eksistensi HMI yang didirikan Lafran Pane 76 tahun lalu diakui di seluruh Indonesia. “Kalau kader HMI yang mencapai ribuan orang mau napak tilas ke desa ini, tentu akan berdampak positif,” katanya.
Mengingat banyaknya kader HMI yang berhasil dan memegang peranan penting di lingkungan pemerintahan maupun di luar pemerintahan, Herdensi berharap mau memberikan dorongan agar tempat kelahiran pendiri HMI, Lafran Pane lebih diperhatikan. “Katanya banyak kader HMI yang hebat-hebat. Jika mau memberikan dukungan, saya yakin desa ini jadi tujuan wisata,” ujar Herdensi.(a39).