PAKU rel pada jalur kereta api yang sudah selesai dibangun menjadi sasaran aksi pencurian. Waspada/Asrirrais
BESITANG (Waspada): Proses pembangunan proyek jalur kereta api Besitang-Langsa tidak sesuai proges. Mega proyek yang menelan anggaran sebesar Rp1, 3 T ini sudah hampir tujuh tahun berjalan, namun belum rampung.
Awalnya, proyek ambisius ini yang dikerjakan tahun 2017 ini ditargetkan selesai tahun 2020. Nyatanya, sudah memasuki awal tahun 2024, proyek belum juga rampung. Malah di lokasi BSL-10, bangunan retaining wall (RW) kondisinya miring, bergesar dan terancam roboh.
Di lokasi proyek BSL-10, pelaksanakan proyek sudah lama vakum alias mangkrak. Sampai sejauh belum ada terlihat ada upaya perbaikan total terhadap dinding RW yang kini dalam kondisi sudah parah dan terancam roboh.
Pergeseran tembok RW ini diduga akibat faktor kesalahan teknis. Namun, Kasi Prasarana Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut, Iskandar, dalam kunjungannya ke Besitang belum lama ini berdalih pergeseran RW akibat faktor alam.
Selain itu, di beberapa lokasi jalur yang sudah selesai dibangun dan telah terpasang rel juga menuai masalah. Material besi yang mengikat antara rel dengan bantalan cukup banyak yang raib disatroni maling.
Sesuai pengamatan Waspada, Kamis (18/1), di perlintasan jalur kereta api di Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang, paku rel audah cukup banyak yang dicuri. Kurangnya pengawasan dari pihak PT KAI berdampak menimbulkan kerugian terhadap negara.
Proyek bernilai triliunan rupiah ini, ternyata tidak hanya diterpa masalah kualitas dan molornya waktu pengerjaan, tapi kini poyek pembangunan jalur KA yang menghubungkan Besitang-Langsa sedang menghadapi problem serius, yakni terkait dengan dugaan korupsi.
Menurut sumber di kejaksaan, kasus ini telah ditangani Kejagung dan proses hukumnya sudah ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke penyidikan. Namun, sampai sejauh ini pihak Kejagung belum menetapkan tersangkanya.
Jampidsus Kejagung beberapa hari lalu telah memeriksa dua orang saksi, yakni Plt Direktur Tranaportasi tahun 2016 pada Deputi Bidng Sarana dan Prasarana Bappenas RI dan Direktur Pembiayaan Syariah Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu.(a10)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.