DELISERDANG (Waspada): Jamaah umrah melalui keberangkatan Kualanamu International Airport (KNIA) membludak. Antrean panjang pun terjadi saat jamaah umrah memasuki area Security Check Point (SCP) lantai II, Rabu (26/10).
Pantauan Waspada di lokasi, jamaah umrah yang berasal dari Sumut,Pekanbaru, Jambi dan Padang ini antre saat memasuki area SCP.
Kondisi ini terjadi ditengarai karena petugas hanya membuka satu pintu bagi ratusan jamaah. Tak ayal lagi, antrean panjang tak dapat dihindarkan.
“Antrean panjang ini tidak lagi fenomena baru,namun sudah sering terjadi akhir-akhir ini,” kata Husni, salah seorang penumpang di KNIA.
Ia berharap petugas terkait cepat mengatasi sehingga penumpang umum lainnya yang hendak terbang melalui KNIA merasa aman dan nyaman.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara (Kakanwil Kemenagsu) H Abd Amri Siregar,MAg meminta agar semua penyelenggara umrah,betul-betul komitmennya melayani tamu-tamu Allah.
”Apabila nanti dalam penyelenggaraan menemukan tidak sesuai dengan komitmen awal saat permintaan rekomendasi,kita akan melakukan peninjauan ulang,” katanya.
Kata Abd.Amri Siregar,kenapa ini penting disampaikan karena para jamaah ini sudah memasrahkan perjalanannya ke pengelola travel.
Mereka jauh hari sudah menabung untuk mempersiapkan diri berangkat ke tanah suci Makkah.Harapan mereka tidak lain pelayanan yang bagus dari pihak pengelola umrah.
“Oleh karena itu, dari kita Kementerian Agama yang dalam hal ini sudah mempercayakan dan memberikan rekomendasi. Ketika para penyelenggara travel umrah ini meminta atau mengusulkan izin selaku penyelenggara, mana-mana yang sudah dilaporkan baik di awal pembentukan dan pendirian supaya tetap dijaga dan dipelihara,” paparnya.
Kanwil tak menampik ada nilai ekonomi dalam memberangkatkan jamaah, tetapi di situ ada juga nilai-nilai ibadah.Bagaimana caranya penyelenggara tetap bisa komitmen untuk melayani tamu-tamu Allah ini dengan baik.
Memang terkait dengan umrah ini pada dasarnya itu tidak pada Kementerian Agama, tetapi mereka langsung pada penyelenggara,tinggal lagi dari segi kementerian kita sudah punya aplikasi untuk sedapat mungkin melakukan pengawasan kepada penyelenggara yang aplikasinya namanya Sipatuh.
“Jadi, semua penyelenggara (travel) menginput para jamaah yang mau dibawanya di aplikasi ini,sehingga terpantau di kementerian. Dan ini salahsatu proteksi jamaah agar tidak mengalami tertipu,”ungkapnya.
Disinggung jumlah travel di Sumut Kanwil mengaku sejauh ini ada yang memiliki izin di Sumut ada juga cabang. Namun induknya di Jakarta, cuma diberikan izin untuk mencari tambahan jamaah di Sumut dan itu legal,jelasnya.(a13/C)

Jamaah umrah membludak saat memasuki area SCP lantai II KNIA. Waspada/Irianto