PANYABUNGAN (Waspada): Akibat saluran sekunder kanan irigasi Batang Gadis tersumbat secara misterius, sebagian petani Madina khususnya sebagian petani di Kec. Panyabungan dan Panyabungan Utara meradang, geram bercampur jengkel.
“Bagaimana tidak. Kondisi ini sudah berlangsung satu tahun. Ribuan hektar lahan pertanian di dua kecamatan ini terlantar,” ujar salahseorang patani bermarga Batubara, Minggu (8/1).
Akibat irigasi tersumbat, pasokan air tidak ada. Praktis, para petani tidak bisa melakukan penanaman dan kolam ikan warga kering. Padahal, para petani sangat mengharapkan lahan pertanian ini bisa dikelola maksimal.
Batubara mengatakan, tersumbatnya saluran irigasi terjadi usai pembersihan sedimen di saluran irigasi beberapa bulan lalu. Diketahui, saluran tersumbat akibat banyaknya sampah berupa batang kayu tersangkut di dalam gorong-gorong di bawah aliran Aek Pohon.
“Irigasi ini sejatinya dapat mengairi sawah warga meliputi wilayah Kec. Panyabungan, Panyabungan Utara, namun belakangan ini ribuan hektar sawah terlantar sejak satu tahun terakhir,” ujar Batubara.
Akibat kejadian ini, dia bersama warga lainnya hanya bisa pasrah, karena lahan tak bisa ditanami dan kolam ikan mereka kering. Tentu saja, berdampak terhadap penghasilan para petani.
“Kami berharap dinas terkaitturun mengecek saluran tersumbat dan segera dapat diperbaiki agar kami para petani bisa kembali bercocok tanam,” tutupnya. (irh)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
