P.SIDIMPUAN (Waspada) : Abu Bakr Ahmed Nourain, investor dari Qatar kagum melihat keindahan dan iklim kawasan hutan Siondop, Kecamatan Siais, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang akan dijadikan lahan investasi Karbon Trade.
“Saya kagum dan sangat bangga dengan cara manajemen forrest (hutan) menangani hutan di Siondop,” kata Abu Bakr Ahmed Nourain, Investor dari Qatar usai meninjau kawasan hutan Koeria Siondop, Siais, Tapsel, yang akan dijadikan hutan karbon trade, Minggu (16/2/2025).
Abu Bakr Ahmed Nourain merupakan utusan dari Consortium Group of Company yang terdiri dari 44 Degree Invesment, Vector Gulf Swiss, Qatar National Enterprise dan Qatar Engineering Trading and Constructing Co, berkunjung ke Tapsel untuk mematangkan kerja sama dengan Yayasan Raja Ranggar Laut dalam bisnis investasi karbon trade.
Saat meninjau kawasan hutan Koeria Siondop tersebut, Abu Bakr Ahmed Nourain didampingi Wakil Ketua Yayasan Raja Ranggar Laut Pulungan, Syukur Siregar, keturunan Raja Ranggar Laut, Natasha Pulungan dan Iman Sobri Pulungan serta Benny Daulay dari Seksi Perencanaan, UPT KPH Wilayah X Padangsidimpuan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

Menurut Investor dari Qatar tersebut, kawasan hutan Koeria Siondop yang ada ada sejak lama masih terawat dengan baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain, yang sudah banyak kehilangan kekayaan hutan, meskipun sudah ada yang digarap masyarakat dan pijak tertentu.
Sebagian dari hutan, tuturnya masih hijau dan beberapa telah dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat. Menurutnya masyarakat tidak dapat disalahkan karena masyarakat membutuhkan tempat berlindung. “Hutan sangat kaya dan merupakan harta karun jika kita mengelolanya dengan baik,” tuturnya.
Meskipun sudah ada yang digarap masyarakat maupun pihak lainnya, lanjut Abu Bakr Ahmed Nourain, rencana menjadikan kawasan hutan Koeria Siondop sebagai lahan investasi sangat potensial.
“Pekerjaan harus dilakukan untuk mengatur pemukiman dan lebih banyak alternatif pendapatan akan diusulkan kepada masyarakat dengan pemantauan dan peningkatan karena tidak semua orang berorientasi bisnis,” katanya.
Abu Bakr sangat optimis dan percaya bahwa proyek kredit karbon dapat membantu dan menghasilkan pendapatan dan investasi yang baik serta menjaga catatan emisi karbon dioksida.
“Namun saya sangat menyarankan selain ini dan dari pengembalian investasi sebagai tanggung jawab sosial perusahaan harus berinvestasi pada faktor utama (komunitas) dan membuat proyek berbasis pendapatan Forest Friendly untuk membantu masyarakat, dan juga membuat banyak pusat kesadaran dan layanan di sekitar area seperti pusat kesehatan dasar, sekolah, pusat pelatihan kejuruan,” ungkapnya.
Ditanya tentang potensi hutan Siondop, Abu Bakr Ahmed Nourin mengatakan sangat potensial “Tentu saja hutan Siondop mempunyai potensi yang besar terhadap investasi kredit karbon sehingga dapat menarik lebih banyak kegiatan pengusaha kecil di sekitarnya,” ucapnya.
Syukur Siregar, selaku penanggung jawab teknis mewakili Yayasan Raja Ranggar Laut Pulungan, sangat optimis, kerja sama dengan investor dari Qatar dalam hal bisnis karbon trade dapat terwujud. (a39).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.