LANGKAT (Waspada): Program penanaman yang mengusung tema “Mangrove Merdeka” dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat IKA USU memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 dihadiri Ketua Umum IKA USU, Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si, di Desa Beras Basah, Pangkalan Susu, Langkat, Sabtu (22/6).
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Rektor USU, Prof. Dr. Fidel Siregar, Ketua PUI Mangrove USU Prof M. Basyuni, S.Hut, M.Si, PhD, Ketua Pascasrajan USU. Prof.T.Sabrina, M.Agr.Sc, Ph.D, Wakil Rektor 3, Prof. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si, Apt, BPDAS Wampu Sei Ular, KPH Wilayah 1 Stabat, Ketua Kadinsu, Ketua Kadin Langkat. Ketua HIPMI Langkat, Posal TNI AL, KSOP Kelas IV Pangkalan Susu, Kadin Langkat, Kadin Sumut, HIPMI Langkat, Camat Pangkalan Susu, Bhabinkamtibmas.
Tidak hanya dari kalangan akademisi dalam negeri, tapi aksi kepedulian lingkungan dihadiri partisipan dari luar negeri di antaranya, Presiden of ICFSA Assoc. Prof. Dr. Susilawati Kasim. Secretary of ICFSA Mr. Syahrun Anuar Bin Ibrahim dan dari Afrika.

Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph D sebagai ketua panitia Pengabdian IKA USU menyampaikan ini sesi ketiga tanam mangrove setelah 10.000 bibit mangrove di Desa Bagan Kuala, dilanjutkan 20.000 di Desa Beras Basah.
Beliau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kesuksesan acara ini, terutama mitra ibu Yenti Sim alias Ayen (KTH Peduli Pesisr). “Tiga prioritas produk dihasilkan madu Trigona, kelapa pandan, ikan kakap dapat menjadi icon Beras Basah yang dibina Universitas Sumatera Utara dan PUI Mangrove USU,” pungkas Ameilia.
Ketua Kadin Langkat Zulkifli, ST dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini sangat positif dan memberi edukasi bagaimana mengelola mangrove untuk menjaga lingkungan pesisir.
“Kita melihat kondisi hari ini banyak kawasan hutan mangrove di Langkat yang beralih fungsi menjadi tambak dan perkebunan sawit,” ujarnya seraya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi menjaga kelestarian mangrove.
Sementara HIPMI Langkat, Armansyah Putra mengaku perhatian melihat kondisi alam di daerah pesisir. Ia mengatakan, beberapa waktu, di daerah Tanjungpura ada satu desa hilang ditelan bumi akibat kerusakan alam. Ia berharap, peristiwa ini jangan sampai terulang.
Pada kesempatan yang sama, Maskulin Nababan mewakili Kepala BPDAS Wampu Sei Ular mengungkapkan, mangrove adalah fitur yang unik dapat meredam abrasi laut dan meminimalisir dampak bencana alam, seperti tsunami.
Menurut Nababan, betapa urgensinya menanam pohon untuk menjaga keseimbangan alam. Kegiatan hari hari ini, menurutnya, merupakan komitmen bersama untuk mengurangi risiko bencana alam dan perubahan iklim.
Pada kesempatan itu Ketua IKA USU T. Ery Nuradi memberi pesan singkat. Ia cuma berharap setelah penanaman ada perawatan yang berkelanjutan. Atas nama IKA USU, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir mendukung kegiatan ini.

Sekretaris Rektor Mewakili Rektor, Prof Dr Fidel Siregar, sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi IKA USU dalam rangka menjaga keseimbangan dunia. “Mudah-mudahan komitmen IKA USU menjadi langkah besar untuk mewujudkan bumi yang hijau,” ujarnya.
Setelah proses penanaman mangrove dilakukan IKA USU Wilayah Sumut dan semua pihak yang hadir,dilanjutkan minum kelapa pandan, melihat budidaya madu kelulut (Trigona sp) dan memancing ikan.
Kehadiran kita, sangat berarti dalam menghadapai tantangan perubahan iklim dampak yang ditimbulkan dari dunia industri. Mangrove adalah benteng guna mencegah bencana dan meminimalisir kerusakan alam,” tukasnya.
Menyelamatkan generasi mendatang dan menjadi entri poin membangun dunia yang lebih baik. “Mari kita bersyukur atas nikmat yang diberi Yang Maha Kuasa. Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah,” kata Prof Dr Fidel. (cpb)