AEKKANOPAN (Waspada): Wakil Bupati Labuhanbatu Utara H. Samsul Tanjung, S.T, M.H menghadiri kegiatan lokakarya untuk membahas teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) di Labura, Selasa (11/7) di Hotel Permata Warna, Aek Kanopan.
Di acara tersebut Samsul Tanjung menyampaikan bahwa tindak lanjut isu strategis kelapa sawit tidak hanya menjadi tanggung jawab satu perangkat dinas atau OPD.
Akan tetapi diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik, antara berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil berkelanjutan dan memiliki dampak positif.
“Kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat akan memperkuat upaya dalam mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan,” ucapnya.
Kadis Pertanian Labura, drh.Sudarija selaku sekretaris Tim Pokja penyusun dokumen RAD KSB menyampaikan, bahwa selama beberapa bulan terakhir, tim Pokja (Kelompok Kerja) yang terlibat, telah aktif mengumpulkan data-data umum dan teknis yang relevan.
Azwar Najib Alhafi selaku peneliti International Center for Research in Agroforestri (Icraf) menyampaikan, ditunjuknya Labura sebagai lokasi kegiatan riset-aksi program Sustainable Farming in Tropical Asian Landscape (SFITAL) Indonesia karena Kabupaten Labura merupakan lokasi yang cukup strategis.
“Dengan luas lahan sekitar 63% adalah lahan sawit monokultur, maka daerah ini merupakan daerah strategis penghasil kelapa sawit yang cukup besar di Indonesia,” ucap Azwar.
ICRAF Indonesia melalui program SFITAL terus merangkul Pemkab Labura untuk melanjutkan penajaman dan penetapan isu strategis dan penyusunan rencana aksi pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan.
Diakhir acara, beberapa kepala OPD Labura diantaranya Kadis Kominfo Labura, Drs.Sugeng, melakukan penandatanganan nota kesepakatan dalam rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan yang disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Labura H. Samsul Tanjung.(Cim)