TAPSEL (Waspada): Ratusan pegawai honorer berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan mengadakan aksi unjukrasa menolak dirumahkan, Senin (24/2/2025).
Massa meminta Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu yang baru dilantik mencabut keputusan Bupati terdahulu, Dolly Pasaribu, nomor 800.1.10.6/836/2005 tanggal 11 Februari 2025 tentang Tindak Lanjut Penyelesaian Penataan Pegawai Non ASN di Lingkungan Pemkab Tapsel.
Aksi ini digelar di tiga tempat, yakni kantor DPRD Tapsel, Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Pada intinya ratusan pegawai Non Aparatur Sipil Negara (ASN) ini menuntut pencabutan keputusan Bupati Tapsel Dolly Pasaribu.

Sekitar 250 orang tenaga kesehatan dari 17 Puskesmas se-Tapsel dan Rumah Sakit Umum Daerah ini mengaku dizolimi oleh keputusan Dolly Pasaribu tersebut. Sebab, ada yang sudah memiliki masa kerja lebih dari dua tahun tetapi dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
“Kami honorer tenaga kesehatan se-Tapanuli Selatan yang dirumahkan, datang ke DPRD untuk mengadukan nasib. Kami dinyatakan TMS padahal masa kerja sebagian dari kami sudah lebih dari 2 tahun,” teriak massa.
Sementara di Dinas Kesehatan, massa meminta penjelasan kepala dinas yang selama ini telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan mereka sebagai THL dan TKS namun pada pemberkasan administrasi dinyatakan TMS.
“SK yang Kadis terbitkan selama ini dianggap sebagai apa ? Sudah lebih 10 SK Kepala Dinas Kesehatan saya terima, tetapi tidak diakui dan dinyatakan TMS. Tolong bapak Rudi Iskandar jelaskan ini,” teriak Riski yang sudah 11 tahun kerja di Puskesmas.
Sedangkan Alifiah dalam orasi di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyayangkan sikap Bupati Tapsel Dolly Pasaribu yang di masa kepemimpinannya banyak mengangkat THL dan TKS di Dinas Kesehatan, rumah sakit dan Puskesmas di tahun 2022, 2023 dan 2024.
Jumlahnya ratusan orang dan bahkan bisa ribuan bila dihitung di OPD atau dinas lainnya. Tetapi menjelang akhir jabatannya, Dolly membuat keputusan merumahkan mereka.
“Bapak Dolly yang mengangkat kami dan bapak Dolly pula yang merumahkan kami. Kebijakan apa ini, kenapa kami dipermainkan dan bahkan bapak zolimi. Terlalu…,” kata ya.
Bahkan para tenaga kesehatan yang demo itu secara blak-blakan menyebut, sewaktu Pilkada Tapel kemarin, mereka disuruh Kadiskes Rudi Iskandar untuk memenangkan Dolly Pasaribu.

Miris
Ary Azy dan Parlindungan Harahap SH, dua aktivis yang mendampingi para Nakes di aksi ini, sangat miris dan menyayangkan perbuatan pemerintahan Tapsel pimpinan Dolly Pasaribu yang terkesan menzolimi tenaga kesehatan.
“Karena selama ini para Nakes itu telah mati-matian bekerja tanpa pamrih untuk mengabdi kepada masyarakat. Termasuk dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mereka berada di garda terdepan,” kata Ary Azy, SH.
Dia harap Bupati Tapsel Gus Irawan mencabut keputusan Bupati Dolly Pasaribu dan memperpanjang SK pegawai honor yang dirumahkan itu. Juga memohon evaluasi kinerja oknum Kadis Kesehatan yang tidak bertanggung jawab.
Parlindungan Harahap, SH, juga mengaku miris dengan keputusan merumahkan Nakes ini. Karena mereka yang dirumahkan rata-rata adalah pejuang kesehatan di saat dan pasca bencana Covid-19. Namun kini dibelakangkan dan bahkan dirumahkan.
Aksi dan tuntutan massa ini tidak mendapat jawaban yang pasti dari siapapun. Karena itu mereka membubarkan diri dan akan datang kembali beberapa hari ke depan untuk memperjuangkan nasib dan masa depan mereka. (a05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.