P.SIDEMPUAN (Waspada): Koperasi Sahata Dinas Ketahanan Pangan Pemko Padang Sidempuan kembali menggelar operasi pasar murah di Pasar Dalihan Natolu Sadabuan dan Pasar Saroha Padangmatinggi, Jum’at (9/9/2022) pagi sampai selesai.
Kegiatan bertujuan mengendalikan harga pasar dan inflasi di tengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini, merupakan yang kedua kalinya digelar setelah Rabu (7/9/2022) kemarin.

Bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Pasar Daerah Pemko Padang Sidempuan, untuk sementara waktu pasar murah ini baru menjual dua jenis komoditas berupa beras dan bawang merah.
Pada operasi pasar murah pertama di hari Rabu kemarin, beras yang dijual berasal dari produksi petani lokal Kecamatan Padang Sidempuan Angkola Julu, sebanyak 500 kilogram.
Beras lokal itu dijual dengan harga Rp9.000 per Kg atau Rp45.000 per sak. Sementara bawang merah yang juga asli berasal dari petani lokal itu dijual dengan harga Rp26.000 per Kg.
Untuk pasar murah kedua ini, beras sebanyak 1 ton berasal dari Perum Bulog Subdivre Padang Sidempuan. Dijual Rp9.6000 per Kg atau Rp48.000 per sak. Bawang merah masih dari petani lokal dengan harga Rp26.000 per Kg.
Kadis Ketapang Chairunnisa Daulay didampingi Kadis Perdagangan Ridoan Pasaribu mengatakan, pada saat pasar murah pertama kemarin pihaknya menyediakan 500 Kg beras lokal dan 120 Kg bawang merah.
Di pasar murah kedua kalinya ini, beras yang disediakan sebanyak 1.000 Kg (1 ton) dan bawang merah 100 Kg. Seluruh pelaksanaannya berjalan lancar dan mendapat pengawasan dari Kejaksaan Negeri Padang Sidempuan.

“Kita berharap pasar murah ini dapat membantu warga Kota Padang Sidempuan, khususnya di tengah kondisi inflasi dan kenaikan harga BBM saat ini,” ujar Kadis Ketapang Chairunnisa Daulay.
Di Pasar Dalihan Natolu Sadabuan, wartawan coba membandingkan harga beras dan bawang merah yang dijual di pasar murah dengan yang di lapak pedagang.
Beras di pasar murah dijual Rp9.600 per Kg. Sementara beras dengan jenis dan kualitas yang sama dijual para pedagang dengan harga Rp12.000 per Kg. Terjadi selisih harga Rp2.4000 untuk setiap kilogramnya.
Bawang merah di lapak pedagang dijual Rp28.000 per Kg untuk jenis Solok dan Rp35.000 untuk jenis Balige. Sementara pada pasar murah ini, bawang merah asli hasil pertanaman petani lokal itu dijual Rp26.000 per Kg.
“Baru saja saya terima laporan dari petugas kita, harga bawang merah di Pasar Kodok naik menjadi Rp35.000 jenis Solok dan Rp40.000 jenis Balige. Pada pasar murah ini kita tetap jual Rp26.000 per kilogram,” kata Kadis Ketapang.

Kadis Perdagangan Ridoan Pasaribu menambahkan, saat ini harga beberapa komoditas mengalami fluktuasi. Seperti cabai merah yang Selasa (6/9/2022) kemarin Rp85.000 per Kg. Kemudian Rabu (7/9/2022) menjadi Rp90.000 per Kg dan pada Jumat (9/9/2022) sudah Rp70.000 per Kg.
“Beras dan bawang merah juga mengalami fluktuasi harga. Hari ini naik, besok turun, lusa turun, besoknya tiba-tiba naik drastis. Itulah salah satu tujuan pasar murah ini, mengendalikan harga pasar dan inflasi,” jelas Ridoan Pasaribu. (a05)