PANYABUNGAN (Waspada): Dengan cara sangat komunikatif campur-aduk bahasa Indonesia dan bahasa Mandailing, anggota Komisi XI DPR RI, H Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM, CA tampil sebagai pembicara pada diskusi publik terkait Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Kegiatan mengangkat tema Implementasi Qris “Menuju Masyarakat Non Tunai” digelar di aula Hotel Rindang Kelurahan Dalanlidang, juga sebagai pembicara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga Yuliansyah Andrias.
Juga dihadiri Ketua DPRD Madina H Erwin Efendi Lubis, SH, anggota DPRD Madina dari Fraksi Gerindra, Cipayung Plus, alim ulama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan masyarakat Madina, Selasa (17/10).
Dalam kesempatan ini, Ketua DPRD Madina, H Erwin Efendi Lubis, SH dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang Qris kepada masyarakat agar memahami terkait bagaimana menggunakan pembayaran non tunai.
Diungkapkan, saat ini dalam mekanisme administrasi pemerintahan juga sudah menggunakan sistem Qris. Tujuannya, kata Erwin, untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan anggaran, agar tepat sasaran dan peruntukannya.
“Saat ini dengan dipergunakannya sistem Qris dalam sistem administrasi pemerintahan daerah, semua sudah teratur, transparan dan tidak bisa sembarangan,” ujarnya
Kepala Perwakilan BI Sibolga Yuliansyah Andrias ketika menerangkan, bagaimana mengimplementasikan Qris “Menuju Masyarakat Non Tunai” kepada undangan yang hadir menyebutkan, dengan Qris ini dapat membantu memudahkan untuk transaksi keuangan.
Qris ini, lanjutnya, sudah go internasional untuk penggunaannya. Maka, dengan mengunakan sistem Qris, lebih memberikan kepastian dan hemat waktu si pengguna.
“Dengan sistem teknologi Qris ini, sangat membantu pengguna, hemat waktu dan bisa digunakan dimana saja asal ada Mobile Banking dan sinyal,” sebutnya
Anggota komisi XI DPR RI, H Gus Irawan Pasaribu, SE, AK, MM, CA dalam sambutannya mengungkapkan, digitalisasi non tunai ini sudah diwacanakan sejak 2000. Sistem pembayaran non tunai ini awalnya sebuah keniscayaan, “dan sekarang Alhamdulillah sudah terwujud.”
Sistem pembayaran digitalisasi ini diciptakan untuk kemajuan tehnologi dan kemajuan sistem keuangan di Indonesia. Sebab, dengan sistem digitalisasi Qris ini sangat membantu dan menghemat waktu serta tepat sasaran.
”Sistem digitalisasi ini sangat membantu proses keuangan dan aman atau istilahnya cemumuah (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal) serta dapat mengurangi angka kriminalisasi (korupsi, red),”tandasnya. (irh)