Guru Sekolah Minggu Apresiasi Bupati Dan Wabup Sergai

  • Bagikan
Guru Sekolah Minggu Apresiasi Bupati Dan Wabup Sergai

Bupati Sergai, H Darma Wijaya didampingi Ketua GAK Sergai Fajar Simbolon, Pengurus GAK Sergai menyerahkan santunan JKM BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris Guru Sekolah Minggu yang meninggal dunia di kantor Bupati Sergai di Sei Rampah baru-baru ini. (Waspada/Ist)

SEIRAMPAH (Waspada): Guru Sekolah Minggu (GSM) se-Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Bupati Sergai H Darma Wijaya dan Wakil Bupati (Wabup) H Adlin Tambunan atas kepeduliannya kepada Guru Sekolah Minggu dengan pemberian insentif ( tali kasih) dan didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Ungkapkan tersebut disampaikan Koordinator Guru Sekolah Minggu Kec. Tebing Tinggi, Sunardi Sitanggang didampingi Koordinator Kecamatan Sei Bamban Reni Widya Simatupang, serta Koordinator Kecamatan Sei Rampah Erlina Rajagukguk dan Narni, Kamis (23/1) di Sei Rampah.

Menurut Koordinator Sekolah Minggu bahwa yang diterima Guru Sekolah Minggu setiap triwulan selama ini adalah insentif atau tali kasih, bukan honor.

” Ini harus kita pahami, jadi seberapapun yang kita terima, patut kita syukuri dan layak kita berterima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Karena di masa kepemimpinan Pak Darma Wijaya dan Pak Adlin Tambunan lah, Guru Sekolah Minggu mendapatkan insentif atau tali kasih”,ungkap Sunardi Sitanggang.

Sunardi Sitanggang yang juga merupakan Guru Sekolah Minggu di HKBP Rambutan ini mengatakan sejak tahun 2022, Guru Sekolah Minggu di Sergai menerima tali kasih sebesar Rp100 ribu per bulan yang diterima setiap triwulan yang ditransfer langsung ke rekening bank masing-masing.

Koordinator GSM Tebing Tinggi tersebut juga mengakui jika pada 2024 lalu, insentif yang diterima Guru Sekolah Minggu selama 3 triwulan atau 9 bulan saja. Namun hal itu dapat dimaklumi dan tidak dipermasalahkannya.

“Saya juga sudah menjelaskan situasi ini kepada teman-teman Guru Sekolah Minggu di Kecamatan Tebingtinggi, dan mereka memahaminya. Pada dasarnya kita melayani Tuhan, sebelum-sebelumnya juga Guru Sekolah Minggu juga nggak ada (tali kasih), toh nggak ada masalah. Intinya kita bersyukur atas adanya tali kasih ini, dan kita tetap melayani Tuhan,” papar Sunardi Sitanggang.

Selain menerima insentif imbuh Sunardi Sitanggang, seluruh Guru Sekolah Minggu yang ada di Sergai juga didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini menurutnya, sangat bermanfaat dan membantu para Guru Sekolah Minggu.

Bahkan sebut Sunardi Sitanggang, sudah ada rekan mereka Guru Sekolah Minggu di Kecamatan Tebingtinggi yang meninggal dunia, dan ahli warisnya menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp42 juta, tentu ini sangat membantu ahli waris.

Ungkapan senada disampaikan Koordinator Guru Sekolah Minggu Kecamatan Sei Bamban, Reni Widya Simatupang, dirinya juga mengakui Guru Sekolah Minggu yang ada di Sei Bamban tidak mempermasalahkan kekurangan tali kasih di tahun 2024 lalu.

Diakui Koordinator Sekolah Minggu Kec Sei Bamban, awalnya memang ada 1-2 yang mempertanyakannnya. Namun setelah dijelaskan, mereka memahami dan memakluminya, namanya juga tali kasih.

” Tidak benar kalau katanya ada isu Guru Sekolah Minggu kecewa atas kekurangan tali kasih itu. Menjadi Guru Sekolah Minggu adalah panggilan pelayanan kita. Ada tidak adanya tali kasih, kita tetap melayani Tuhan,” ujar Reni Widya Simatupang yang juga Guru Sekolah Minggu di GPDi Suka Damai ini.

Menurut Reni, Guru Sekolah Minggu, khusunya di Sei Bamban justru sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Sergai yang cukup perhatian kepada Guru Sekolah Minggu.

Guru Sekolah Minggu Apresiasi Bupati Dan Wabup Sergai
Koordinator Guru Sekolah Minggu Kec. Tebing Tinggi, Sunardi Sitanggang bersama Koordinator Kec. Sei Bamban Reni Widya Simatupang, Koordinator Kec. Sei Rampah Erlina Rajagukguk dan Narni saat memberiakan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Sergai atas pemberian insentif ( tali kasih), Kamis (23/1) di Sei Rampah. (Waspada/Edi Saputra)

“Tidak ada yang kecewa, justru kami sangat bersyukur atas tali kasih yang telah kami terima, karena sebelum-sebelumnya gak ada, dan sekarang ada. Sebagai orang Kristen, bersyukur yang paling utama. Jadi hal ini tidak memengaruhi kinerja kami. Kami tetap melayani Tuhan,” pungkas Reni Widya Simatupang

Terpisah, Ketua Gerakan Aksi Kasih (GAK) Kabupaten Sergai, Drs Fajar Simbolon MSi didampingi Sekretaris Eriek Maniur Lumbamtobing MSi, Wakil Sekretaris Theresia Mei Hutapea MM, dan Bendahara Liagustina Simamora MKes kepada Waspada menyampaikan GAK berdiri tahun 2018, dananya bersumber dari sumbangan sukarela ASN beragama Kristen, yang peruntukannya untuk kegiatan sosial ASN beragama Kristen.

Diakui Ketua GAK Sergai, sejak kepemimpinan Bupati Sergai Darma Wijaya bersama Wakil Bupati Adlin Tambunan, GAK berkembang dan manfaatnya harus dirasakan masyarakat luas, dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang religius sesuai visi misi Sergai Maju Terus, mandiri, sejahtera, dan religius.

Disampaikan Ketua GAK Sergai, Guru Sekolah Minggu yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang regius, selama ini tidak terperhatikan.

Maka lanjutnya pada tahun 2022, Pemkab Sergai melalui GAK memberikan tali kasih (insentif) kepada Guru Sekolah Minggu dari seluruh denominasi gereja yang ada di Sergai dan mendaftarkan mereka ke BPJS Ketenagakerjaan.

“Awalnya 1 Guru Sekolah Minggu dari setiap gereja yang diberikan insentif, total 474 orang Guru Sekolah Minggu dengan besaran Rp100 ribu per bulan yang dibayarkan per triwulan langsung ditransfer ke rekening bank masing-masing. Insentif untuk 474 Guru Sekolah Minggu ini masih bisa kita cover,” ucap Fajar Simbolon.

Ditambahkan Ketua GAK Sergai, karena setiap gereja memiliki lebih dari satu Guru Sekolah Minggu dan mereka meminta agar semua Guru Sekolah Minggu diberikan insentif, maka GAK kembali melakukan pendataan, dan tahun 2023 sebanyak 1.123 orang Guru Sekolah Minggu diberikan insentif bersumber dari dana GAK.

Pada tahun 2024, lanjut Ketua GAK Sergai, pembayaran insentif untuk semua, termasuk Badan Kenaziran Mesjid, bilal mayit, guru mengaji, juga Guru Sekolah Minggu ditampung di APBD Sergai melalui Bagian Kesra.

” Namun karena keterbatasan anggaran, mengingat banyaknya agenda nasional yang dilaksanakan di tahun itu, seperti pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan Pilkada serentak, rencana pembayaran insentif untuk satu tahun, hanya dapat ditampung untuk 6 bulan saja,” jelas Fajar Simbolon yang juga Kadis PMD Sergai.

Karena cuma 6 bulan yang ditampung di APBD ujarnya, maka GAK mengambil inisiatif atau kebijakan membantu pembayaranan insentif Guru Sekolah Minggu untuk 1 triwulan dari dana GAK.

” Kami tidak bisa membantu 2 triwulan karena keterbatasan dana. GAK kan juga harus mengcover bantuan pembangunan gereja, perayaan keagamaan, termasuk untuk BPJS Ketenagakerjaan Guru Sekolah Minggu. Semua proposal yang kita bantu, pembayarannya lewat transfer bank, tidak ada yang tunai,” papar Fajar Simbolon.

Ditegaskan Fajar Simbolon, sejak tahun 2018 hingga saat ini, GAK tidak pernah menerima bantuan dana dari APBD Sergai.

“Ini perlu kita tegaskan. GAK tidak pernah menerima dana dari APBD, murni sumbangan sukarela dari seluruh ASN Sergai yang beragama Kristen, termasuk dari kami para pengurus GAK ini. Bukan dari gaji, melainkan 2,5 persen dari tunjangan yang kami terima. Misalnya dari TPP, insentif kesehatan ataupun dari sertifikasi guru. Peruntukannya jelas untuk membantu kegiatan keagamaan,” cetus Fajar Simbolon. (a15,cmw)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *