Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Guru Di Samosir Cukur Rambut Muridnya Jadi Botak Setengah

KEPALA bagian atas pelajar JS yang botak akibat dicukur gurunya. Waspada/Ist
KEPALA bagian atas pelajar JS yang botak akibat dicukur gurunya. Waspada/Ist

SAMOSIR (Waspada) : Oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kab. Samosir berinisial TM, 41, mencukur rambut seorang muridnya berinisial JS, 13, dengan cara mencukur habis rambutnya hingga botak pada bagian atas kepala, Selasa (4/9). Akibatnya, orang tua JS memprotes perlakuan oknum guru tersebut. 

“Saya selaku orang tua sangat marah dan kesal atas tindakan oknum guru itu. Karena sudah merusak mental anak saya,” ungkap Boru Manalu, 43, ibu kandung JS kepada waspada.id saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Guru Di Samosir Cukur Rambut Muridnya Jadi Botak Setengah

IKLAN

Dijelaskan, bahwa anaknya kini jadi enggan dan merasa malu untuk pergi ke sekolah. “Anak saya menangis saat pulang dari sekolah. Saya terkejut melihat rambutnya dipotong seperti itu. Besok paginya, saya terpaksa harus mengantarkan anak saya ke sekolah. Karena dia sudah merasa malu,” imbuh Boru Manalu 

Dia menegaskan, bahwa ia akan mengajukan keberatan atas perlakuan TM kepada putranya itu. “Jika tidak ada permintaan maaf di atas kertas bermaterai, saya akan laporkan dia (TM-red) ke Komisi Perlindungan Anak,” tandas Boru Manalu.

Kadis Pendidikan Samosir Tegur TM

Terkait kasus yang sudah viral di media sosial ini, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Pemkab Samosir, Jhonson Gultom, saat ditemui waspada.id, Rabu (6/9) di kantornya mengatakan, bahwa pihaknya telah menangani permasalahan tersebut. 

“Permasalahan ini sudah selesai. Tadi kedua belah pihak telah kita mediasi untuk berdamai. Kita juga sudah melakukan klarifikasi dan membuat surat peringatan kepada TM. Dan, TM sendiri juga sudah memberikan surat permintaan maaf di atas materai kepada orang tua korban dan kepada muridnya,” ujar Jhonson.

Ia menegaskan, bahwa perbuatan TM adalah perbuatan yang tidak pantas. “Saya sendiri tidak setuju atas hal itu, karena sangat berpotensi dapat ejekan dari teman di sekolahnya, sehingga mental si anak tersebut jadi terganggu,” tukasnya.

Hal senada, juga diungkapkan Teksin Simbolon, selaku kepala sekolah. “Kami dari pihak sekolah sudah minta maaf kepada orang tua siswa dan juga dari keluarga sudah menerima maaf kami. Yang jelas, kami juga tidak setuju atas tindakan yang dilakukan TM,” kata Teksin.(cvs/a08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE