KISARAN (Waspada): Mahasiswa KKNT Fakultas Pertanian Universitas Asahan (FP UNA) sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) dalam menuju pertanian berkelanjutan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Dosen Pembimbing Lapangan KKNT FP UNA Juliwati Batubara, SPi, MSi, saat berbincang dengan Waspada.id, Rabu (31/7), menerangkan bahwa Sosialisasi Budikdamber ini dipusatkan di Aula Pasar Lembu, Kec Airjoman, Kab Asahan, dengan peserta ibu PKK dan masyarakat, pada Jumat (28/6) lalu. Kegiatan ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan kosong yang sempit dengan tujuan agar masyarakat bisa memahami bagaimana melakukan Budikdamber yang menghasilkan nilai ekonomi.
“Kegiatan ini mengangkat tema Menuju Pertanian Berkelanjutan. Program kerja utama yang menjadi prioritas adalah pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui kegiatan Budikdamber,” jelas Juliwati, yang juga jadi pembicara dalam Sosialisasi Budikdamber.
Menurut Juliwati, munculnya Budikdamber ini pada masa pandemi Covid-19, masyarakat diminta tetap di rumah, sehingga muncul ide membudidaya ikan di dalam ember yang bisa menghasilkan ikan dan sayuran di dalam ember.
“Budikdamber ini tentu sangat bermanfaat bila dilakukan oleh masyarakat, dalam mempergunakan lahan pekarangan sempit di rumah,” jelas Juliwati.
Kepala Desa Pasar Lembu Kasmiyadi, mengapresiasi kegiatan tersebut, dan berharap kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat, dalam pemanfaatan lahan pekarangan rumah.
“Dengan demikian masyarakat bisa mengisi kegiatan, dan tentunya bisa menambah pendapatan ekonomi keluarga,” jelas Kasmiyadi.
Sedangkan Ketua Kelompok KKNT FP UNA Adam Ferdiansyah menjelaskan kegiatan Budikdamber, sebanyak tujuh mahasiswa terlibat dalam kegiatan Sosialisasi Budikdamber ini, dengan demikian pihaknya bisa membantu langsung masyarakat dalam praktik, sehingga bukan saja sekedar teori.
“Budikdamber secara tidak langsung memberikan pendidikan kepada masyarakat, dalam pemanfaatan pekarangan rumah yang sempit. Bila dilakukan dengan baik, tentunya bisa menjadikan tambahan sumber ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Ferdiansyah. (a02/a19/a20)