RANTAUPRAPAT (Waspada): Bupati Labuhanbatu mengatakan ujian praktik salat fardu dan salat jenazah se-Kabupaten Labuhanbatu kiranya dapat melahirkan 1000 imam di masa depan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Labuhanbatu dr. H. Erik Adtrada Ritonga, MKM didampingi Plt Kepala Diskominfo Ahmad Fadly Rangkuti, ST, M.Kom dan Kasi Penmad Hambali Ritonga, M.Pd.l saat membuka ujian praktik salat fardu dan salat jenazah yang digelar oleh Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Kementerian Agama secara zoom meeting, di Rumah Dinas Bupati, Jalan Padang Matinggi. Senin (13/3).
Bupati mengatakan Kabupaten Labuhanbatu merupakan kota religi, hal itu bisa dilihat dengan banyaknya sekolah keagamaan yang berdiri di Kabupaten Labuhanbatu.
” Tercatat ada 168 MDTA yang sudah berdiri. Baik itu sekolah pesantren, rumah Tahfiz dan lembaga keagamaan lainnya ” ungkap Bupati.

Menurutnya, di era serba digital informasi budaya – budaya luar masuk ke Indonesia sangatlah mudah dan tanpa disadari sudah mengikis sedikit demi sedikit ilmu keagamaan generasi muda kita.
“Jadi, harapan saya kepada guru-guru MDTA untuk membina generasi muda kita dengan memberikan ilmu agama, sebagai benteng akhlak generasi muda, ” ujarnya.
Bupati juga secara tegas meminta kepada para camat untuk merespon cepat apabila ada kendala yang terjadi kepada para guru MDTA yang ada di Kabupaten Labuhanbatu.
Sementara, Kakan Kemenag Labuhanbatu Dr. H. Asbin Pasaribu, S.Ag. MA mengucapkan terima kasih kepada Bupati Labuhanbatu yang sudah menganggarkan anggaran untuk para guru MDTA.
Di tempat terpisah, Camat Bilah Barat M. Noor menegaskan Kecamatan Bilah Barat siap mendukung penuh pelaksanaan ujian praktik salat fardu dan salat jenazah yang dilaksanakan oleh FKDT.
Sementara itu, Ketua FKDT Aliamsah Ritonga menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki akhlak dan regenerasi 1000 imam serentak yang dilaksanakan di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu. Adapun para pesertanya adalah murid – murid sekolah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA). (a07)