KISARAN (Waspada): Kinerja Polres Asahan sedang menjadi sorotan terkait maraknya judi tembak ikan. Apalagi pemberantasan praktik perjudian itu, justru dilakukan kalangan ibu-ibu perwiritan.
Berdasarkan catatan Waspada, Selasa (11/7), sudah dua kali ibu-ibu perwiritan melakukan penggerebekan lokasi perjudian tembak ikan.
Pertama, ibu-ibu perwiritan menggerebek judi tembak ikan di Desa Sei Silau Timur, Kec. Buntupane, Kab. Asahan, Kamis (22/6) pagi. Praktik perjudian itu telah merusak ekonomi keluarga dan masa depan generasi muda.
Kedua, ibu-ibu perwiritan menggerebek lokasi judi tembak ikan di Dusun X Desa Seilama, Kec. Simpang Empat, Kab. Asahan. Penggerebekan yang dilakukan ibu-ibu itu, dibantu personel Polsek Simpang Empat, Polres Asahan, pada Sabtu (8/6) malam.
Terakhir, informasi diperoleh Waspada, praktik perjudian tembak ikan diduga juga berlangsung di Kompleks Ruko Graha jalan lintas Sumatera, Kisaran-Rantau Prapat. Praktik perjudian tembak ikan ini sangat meresahkan masyarakat.
Hamzah, 45, warga Kisaran Barat mengatakan, game zone tembak ikan ini telah berlangsung beberapa bulan dan seakan tidak tersentuh hukum.
“Sudah banyak yang menyoroti, tapi macam kebal hukum mereka, masih saja buka,” ucap Hamzah.
Warga lainnya, Muhri Sitorus, 50, mengatakan, pemilik perjudian itu termasuk berani karena lokasinya begitu dekat dengan Masjid Agung Ahmad Bakri. Bahkan, pihak pengelola seakan mengabaikan norma agama dan hukum yang mengikat setiap warga negara.
Tidak hanya itu, lokasi judi ini tidak jauh dari Mapolres Asahan. Masyarakat berharap pihak kepolisian segera menutup lokasi judi tembak ikan tersebut.
“Jangan sampai masyarakat yang turun langsung, nanti terkesan aparat tidak bekerja. Kita masih berharap bapak-bapak petugas segera bertindak,” pungkas Muhri.
Semula Kapolres Asahan AKBP Rocky H. Marpaung belum berhasil dikonfirmasi. Pesan singkat melalui WA yang Waspada kirim belum dibalas.
Pantauan Waspada, lokasi perjudian berada di beberapa titik sekitar komplek Graha Kisaran. Modus yang biasa dipakai yakni menutup penuh pintu ruko kecuali dua pintu sekadar untuk keluar masuk pemain. Omset judi tembak ikan informasinya cukup besar mencapai puluhan juta rupiah per hari.
Akhirnya Kapolres Asahan, AKBP Rocky H Marpaung yang dikonfirmasi Waspada mengatakan, anggotanya sudah turun dan memeriksa tempat yang diindikasikan sebagai lokasi perjudian. Namun kapolres mengatakan, tidak ada permainan judi dimaksud. “Tapi akan kami cek kembali ya, terimakasih informasinya,” ucap Kapolres. (m09)