Scroll Untuk Membaca

Sumut

DPRD Pematangsiantar Kecewa Dishub Tidak Mampu Kelola Traffic Light

PEMATANGSIANTAR (Waspada): DPRD Kota Pematangsiantar menyatakan sangat kecewa terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) yang tidak mampu mengelola traffic light yang selalu rusak dan ketika ditanya selalu dijawab dengan alasan klasik tentang suku cadang.

“Kalau memang tidak mampu mengelola, cabut saja seluruh traffic light yang ada di Pematangsiantar agar tidak ada lagi alasan klasik bila ditanya,” cetus anggota DPRD Astronout Naninggolan saat rapat dengar pendapat (RDP) tentang progress kerja triwulan I Dishub Pemko yang dipimpin Ketua Komisi III Denny TH Siahaan di ruang rapat Komisi III DPRD, Jl. H. Adam Malik, Selasa (5/4).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

DPRD Pematangsiantar Kecewa Dishub Tidak Mampu Kelola Traffic Light

IKLAN

Menurut Astronout, sejak masuk di DPRD, tidak pernah selesai masalah traffic light. “Saya berharap setelah ibu di Dishub, jangan lagi ada lagi alasan, traffic light itu alatnya ada di Jawa atau dimana-mana.”

“Saya lihat banyak yang mati dan selalu mati, tapi masalahnya selalu dijawab di rapat, alatnya ada di Jawa. Padahal, dari Belanda pun alatnya itu, tidak ada yang selalu menjadi alasan. Berapa rupanya anggaran pemeliharaan traffic light itu. Kalau kurang anggarannya, diajukan, agar tidak ada alasan lagi sudah diperbaiki, tapi rusak lagi,” kesal Astronout.

Menurut Astronout, sebenarnya bisa diidentifikasi apakah sering rusak, kemudian dibuat persediaannya di Dishub. “Atau memang kalau tidak bisa diperbaiki Dishub, dipihakketigakan saja pemeliharaannya, hingga kapan saja ada keluhan, langsung bisa diperbaiki.”

“Permasalahan alat pemberi isyarat lalu lintas (Apil) rusak atau tidak berfungsi merupakan permasalahan klasik yang selalu menjadi momok dan alasan. Pikiran saya menjadi sederhana, kalau tidak bisa memeliharanya, cabut saja semua, daripada selalu menjadi pertanyaan. Kalau tidak, petugas saja di situ berdiri menggantikan untuk mengatur lalu lintas,” cetus Astronout.

Menjawab berbagai kekecewaan Astronout, Plt Kadishub Kartini Batubara menyatakan meski disebut alasan klasik, akan tetap menyampaikan alasan itu.

Menurut Plt Kadishub, teknisi yang ada di Dishub juga juga menyebutkan, ketika traffic light itu rusak, harus dilihat darimana suku cadangnya.  

Terkait suku cadang itu, Plt Kadishub menyebutkan telah berkordinasi dengan Dishub Pemko Medan dan mendapat informasi, yang menjual suku cadang traffic light hanya tiga perusahaan. “Saya lupa nama perusahaannya, tapi ada di Bandung, Jogja dan Jakarta.”

“Menurut teknisi Dishub, traffic light yang ada di Pematangsiantar  berbeda-beda pengadaannya atau berbeda-beda perusahaannya. Jadi, kalau traffic light itu rusak, harus dilihat suku cadangnya darimana dan yang membuat suku cadang itu perusahaan mana, tentunya perusahaan darimana suku cadang itu,” sebut Plt Kadishub.

Ketika Ketua Komisi III bertanya apakah ada yang menjaga di traffic light yang mati seperti di persimpangan Jl. Kartini dengan Jl. Jend. Sudirman, Plt Kadishub menjawab ada, hingga menjadi bahan tertawaan ketika mencoba menghubungi petugas yang disebutnya bertugas di persimpangan itu melalui HP, tapi tidak ada jawaban.

“Janganlah di rapat ini, ibu mengatakan ada petugas yang berjaga. Tiap pagi saya lewat di sana, tidak ada petugas yang berjaga,” cetus Ketua Komisi III.

Anggota DPRD Nurlela Sikumbang menimpali, tiga kali sehari lewat di persimpangan itu, tapi tidak pernah ada petugas Dishub berjaga di sana.

Begitu juga anggota DPRD lainnya, Daud Simanjuntak menegaskan, tiap pagi dan pada jam sibuk tidak pernah ada petugas Dishub yang berjaga di jalan. “Saya tidak pernah melihat petugas Dishub berjaga ketika mengantar anak saya ke sekolah pada pagi hari.”

Senada dengan itu, anggota DPRD Frengki Boy Saragih menyatakan bila pihak Dishub memang tidak mampu mengelola traffic light, sebaiknya dipihakketigakan saja.(a28).

Keterangan foto: DPRD Kota Pematangsiantar melalui Komisi III DPRD yang dipimpin Ketua Komisi III Denny TH Siahaan (dua kiri) menyatakan sangat kecewa dengan pengelolaan traffic light yang dibiarkan mati dengan berbagai alasan seperti disampaikan Plt Kadis Perhubungan Kartini Batubara dalam rapat dengar pendapat tentang progres kerja triwulan I Dinas Perhubungan di ruang rapat Komisi III, Jl. H. Adam Malik, Selasa (5/4).(Waspada-Edoard Sinaga).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE