Scroll Untuk Membaca

Sumut

DPRD Dan BPBD Pematangsiantar Tinjau Tiga Lokasi Bencana Longsor

PEMATANGSIANTAR (Waspada): DPRD dari Komisi III dan BPBD Pemko Pematangsiantar meninjau tiga bencana longsor di Kel. Tambun Nabolon, Kec. Siantar Martoba dan Kel. Tomuan, Kec. Siantar Timur, Senin (30/5) siang.

Tiga lokasi bencana longsor yang ditinjau masing-masing di Jl. Kauman, Kel. Tambun Nabolon, Kec. Siantar Martoba, dimana bencana longsor yang terjadi di pinggir jalan itu, mengakibatkan parit yang ujungnya parit besar, hancur sekitar 15 meter panjangnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

DPRD Dan BPBD Pematangsiantar Tinjau Tiga Lokasi Bencana Longsor

IKLAN

Kemudian, pagar tembok susteran runtuh sepanjang parit yang hancur dan longsor sudah mulai mengancam Jl. Kauman, karena tanah di bawah jalan sudah mulai runtuh secara perlahan-lahan.

DPRD Dan BPBD Pematangsiantar Tinjau Tiga Lokasi Bencana Longsor
Komisi III DPRD Kota Pematangsiantar dipimpin Ketua Komisi III Denny TH Siahaan meninjau bencana longsor di Jl. Tambun Timur, Kel. Tambun Nabolon, Kec. Siantar Martoba, Senin (30/5) bersama BPBD Pemko yang dipimpin Plt Kepala BPBD Robert Samosir, saat ini belum ditangani.(Waspada-Edoard Sinaga).

Bencana longsor di Jl. Kauman itu sudah ditangani pihak BPBD dan saat ini sedang berjalan pembangunan tembok penahan.

Begitu juga bencana longsor di Jl. Pattimura Ujung, Gg. Mushola, Kel. Tomuan, Kec. Siantar Timur sekitar 40 meter panjangnya yang tergerus arus sungai Bah Bolon, sudah mulai mengancam pemukiman warga dan madrasah dan masjid.

Pihak BPBD juga telah menangani bencana longsor di Jl. Pattimura Ujung, Gg. Mushola itu dengan membangun tembok penahan dan direncanakan panjangnya 40 meter dengan ketinggian empat meter.

Sementara, longsor sekitar 30 meter panjangnya di Jl. Tambun Timur, Kel. Tambun Nabolon, Kec. Siantar Martoba sudah mulai mengancam badan jalan, karena tanah badan jalan mulai runtuh secara perlahan-lahan.

Namun, bencana longsor di Jl. Tambun Timur itu belum ditangani pihak BPBD, sementara jalan di sekitar lokasi longsor itu sudah tidak ada lagi aspalnya akibat terkikis banjir.

Plt Kepala BPBD Robert Samosir didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Guntur Damanik serta staf BPBD lainnya menyebutkan, pihaknya menangani bencana longsor yang terjadi setelah melihat bencana longsor dan masyarakat sudah menyampaikan serta DPRD juga sudah menyampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan BPBD, agar daerah longsor diperhatikan dan masyarakat juga tidak terancam nyawanya.

Karena itu, imbuh Robert, dari tiga bencana longsor, yang dua sudah ditangani dan satu di Jl. Tambun Timur, Kel. Tambun Nabolon akan diusulkan nanti dalam tahun 2022 dari APBD dengan menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT), agar Jl. Tambun Timur itu jangan sampai terputus.

Penanganan bencana longsor itu juga untuk menanggapi masukan dari DPRD, lanjut Robert, karena memperhatikan warganya, hingga bencana longsor di Jl. Tambun Timur akan ditangani BPBD tahun 2022.

Menjawab pertanyaan tentang bangunan tembok yang sudah ada di Jl. Tambun Timur, Robert menyebutkan tembok itu dibangun tahun 2021 dan tembok itu dibangun, karena perumahan Pemda yang dekat dengan lokasi bencana longsor itu sering kebanjiran bila hujan turun.

Guna mengatasi banjir, pihak BPBD membangun parit dari perumahan Pemda sampai ke Jl. Tambun Timur dan gorong-gorong di bawah Jl. Tambun Timur serta tembok penahan di ujung gorong. Namun, seiring berjalannya waktu, tembok panahan di pinggir jalan tumbang,

Menjawab pertanyaan, berapa anggaran yang digunakan untuk pembangunan masing-masing tembok penahan itu, Robert menegaskan dalam BPBD tidak ada istilah penganggaran sekarang, tapi nanti kalau BPBD mengerjakan, dihitung pekerjaannya, baru dibayarkan.

Prinsip BPBD, lanjut Robert, uangnya dibayarkan berdasarkan fisik yang dikerjakan dan bukan seperti selama ini proyek-proyek ditenderkan dan uangnya ada, baru dikerjakan, tapi ini, uangnya dari rekanan dulu, nanti akan dihitung dan diajukan.

Tentang rencana pembangunan tembok penahan di Jl. Tambun Timur, Robert menyebutkan, setelah ditinjau, akan diminta kepada pemerintah setempat dan warga sekitar membuat pernyataan keterangan, itu sangat dibutuhkan dan sudah dilihat tadi, telah bisa mempengaruhi terhadap penggunaan jalan dan nanti setelah itu BPBD akan mengajukan kepada Pemko, dibuat telahan stafnya serta dibuat surat keputusan (SK) bencana itu tanggap darurat.

Ketua Komisi III Denny TH Siahaan, didampingi Sekretaris Komisi III Daud Simanjuntak dan anggota Komisi III Dedy Putra Manihuruk mengucapkan terimakasih atas respon cepat yang dilakukan BPBD dan juga mengucapkan terimakasih kepada rekanan, dalam hal mendahulukan dananya.

Tapi, Denny berharap ke depan, karena itu pasca bencana, pra bencana juga agar segera dilakukan tindakan dan jangan setelah ada bencana .

Terkait anggaran, Denny menyatakan pihaknya siap mendukung dan meminta jangan hanya pasca bencana, tapi pra bencana juga, agar dimasukkan dalam program itu.

Artinya, imbuh Denny, pihaknya mengapresiasi keberanian Robert Samosir, karena menurutnya, baru itulah perdana ada hal seperti itu, yang didahulukan kontraktor dan biasanya  ditenderkan dulu serta direncanakan dulu, tapi itu tidak, dikerjakan dulu. Artinya, menurut Denny, Kepala BPBD berani mengambil mengambil resiko dalam hal itu,

Soal anggaran dan soal kelebihan atau kekurangan, imbuh Denny, ada BPK nanti yang bisa memeriksa, dengan turun ke lapangan serta menegaskan, selaku DPRD tidak mencampuri teknis.

Tentang pengawasannya, Denny menyatakan akan melihat dan bila BPK nanti menemukan, kita minta pertanggungjawaban dari BPBD soal detail anggaran dan BPK nanti yang memeriksanya.

Denny meminta agar cepat diselesaikan pembangunan tembok penahan itu, karena sudah melihat di lapangan, dimana dana sudah masuk dan kegiatan fisik sudah terjadi, tapi masih banyak sampah-sampah ditemukan lokasi bencana Jl. Pattimura Ujung, Gg. Mushola.

Menurut Denny, kesadaran masyarakatlah terkait sampahnya, karena bencana menurutnya, termasuk dari yang dibuat manusia juga, karena sampah ada di lokasi bencana dan itulah temuan mereka di lapangan.

DPRD Dan BPBD Pematangsiantar Tinjau Tiga Lokasi Bencana Longsor
BPBD Pemko Pematangsiantar dipimpin Plt Kepala BPBD Robert Samosir meninjau bencana longsor yang saat ini sudah ditangani di Jl. Pattimura Ujung, Gg. Mushola, Kel. Tomuan, Kec. Siantar Timur, Senin (30/5), bersama Komisi III DPRD yang dipimpin Ketua Komisi III Denny TH Siahaan.(Waspada-Edoard Sinaga).

Lurah Tomuan Sunardi yang didampingi Ketua RT VII Edi Supriadi mengucapkan terimakasih kepada DPRD yang telah mengunjungi daerahnya yang terkena bencana longsor dan mengapresiasi BPBD yang cepat tanggap darurat dan menyebutkan langsung turun ke lapangan setelah kejadian serta langsung respon ke camat dan menyampaikan ke BPBD.

Pada kesempatan itu, Sunardi mengharapkan, kalau bisa, kualitas ditingkatkan karena nanti, terjangan arus sungai Bah Bolon sangat besar, dimana kelurahan juga yang repot, bila datang banjir dan hancur lagi,

Menjawab pertanyaan, apakah masih ada bencana longsor yang lain, Sunardi menyebutkan masih di sebelah lokasi bencana longsor Gg. Mushola, tapi lebih diprioritaskan penanganan bencana longsor di Gg. Mushola.

Tentang sampah, Lurah menyatakan siap menghimbau warga dengan membuat surat edaran agar warga tidak membuang sampah ke sungai lagi.(a28).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE