Dosen UGN Dan USU Edukasi Warga Batubara Ciptakan Ransum Ternak Bernutrisi Tinggi

  • Bagikan
Dosen UGN Padangsidimpuan, Dr. Angelia Utari Harahap, S.Pt, M.P (kanan) bersama  Zakiyah Nasution, S.Pt, M.Si,  dan Novita Aswan, S.Pd, M.Si menyerahkan bantuan alat chopper dan bahan ransum serta mikroba kepada peternak di Kabupaten Batubara.Waspada/ist.
Dosen UGN Padangsidimpuan, Dr. Angelia Utari Harahap, S.Pt, M.P (kanan) bersama  Zakiyah Nasution, S.Pt, M.Si,  dan Novita Aswan, S.Pd, M.Si menyerahkan bantuan alat chopper dan bahan ransum serta mikroba kepada peternak di Kabupaten Batubara.Waspada/ist.

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan bersama Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) edukasi warga Desa Mangkai Baru, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara ciptakan ransum (pakan) ternak bernutrisi tinggi dari limbah ubi kayu.

Dosen UGN Padangsidimpuan, Dr. Angelia Utari Harahap, S.Pt, M.P dan Zakiyah Nasution, S.Pt, M.Si, (Prodi Peternakan) dan Novita Aswan, S.Pd,M.Si (Prodi Agribisnis), Senin (11/11/2024) mengatakan, edukasi dan pelatihan pembuatan ransum yang dilaksanakan pada November 2024 merupakan program pengabdian kepada masyarakat.

Dalam memberikan edukasi kepada 23 warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Benlos Kecamatan Lima Puluh dan 20 orang warga yang tergabung dalam Kelompok Ternak Bandot Super Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, ucapnya melibatkan  Dosen USU dari Prodi Peternakan dan Prodi Biologi yakni Prof. Dr. Ir. Yunilas, M.P dan Dr. Dra. Elimasni, M.Si sebagai tim pendamping.

Pelatihan dan pendampingan pembuatan ransum ternak yang diawali dengan sosialisasi penerapan Teknik pembuatan formulasi ransum tersebut melibatkan 9 orang mahasiswa  Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian UGN  Padangsidimpuan yakni Miksel Sihombing, Dwi Fitrialyta, Ali Selomo Zai, M.Syahrir Harahap, Samsinar Panggabean, Rizki Situmorang, Alpin Aritonang, Ilyas Domara Hutasoit dan Rayhan Rasyidi.

Dosen UGN Dan USU Edukasi Warga Batubara Ciptakan Ransum Ternak Bernutrisi Tinggi
Tim PKM UGN Padangsidimpuan dan Tim pendamping dari USU foto bersama dengan peserta workshop pembuatan ransum ternak bernutrisi tinggi dari limbah ubi kayu.Waspada/ist.

Dr. Angelia Utari Harahap, menjelaskan selain melibatkan dosen USU sebagai tim pendamping dan mahasiswa UGN Padangsidimpuan, pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang di danai Ditjen Diktiristek dan diberi nama Program Kosabangsa juga dikolaborasikan dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Batubara.

“Kegiatan itu bertujuan penyebarluasan IPTEK silase berbasis limbah ubi kayu aditif mikroba selulolitik indigenous dan penyusunan  komposisi ransum komplit Urea Molases Blok (UMB) Pod kakao serta penyebarluasan IPTEK formulasi pakan, pengolahan dan penyiapan produk dan monitoring secara berkala pada mitra,” tuturnya.

Dr. Angelia Utari Harahap, S.Pt, M.P sebagai salah satu pemateri dalam sosialisasi dan workshop pelatihan pembuatan ransum menjelaskan teknik pembuatan formulasi ransum silase limbah ubi kayu aditif mikroba selulolitik indigenous terhadap peningkatan kemandirian dalam pengolahan pakan silase pada ternak domba  di Kelompok Tani Benlos.

Menurutnya, salah satu faktor penguatan usaha pengolahan pakan ternak ruminansia melalui teknologi silase dan penyusunan ransum komplit suplementasi Urea Molases Blok Pod Kakao dengan komponen pakan yang dapat berkontribusi sampai 85% selama proses produksi pakan ternak domba.

“Kelemahan besar yang timbul dari mitra adalah minimnya pengetahuan pembuatan pakan ransum yang bernilai nutrisi tinggi dan komplit. Selama ini mitra hanya memakai bahan ransum apa adanya yang tersedia dari olahan pabrik sawit berupa solid, selain dari rumput lapangan sehingga  kualitas produk yang dihasilkan tergolong rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi terkait penguatan produk tersebut,” paparnya.

Ransum Silase berbasis limbah ubi kayu dan penyusunan komposisi ransum komplit suplementasi UMB pod kakao, lanjut Dr.Angelia Utari Harahap, merupakan bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan, komoditas peternakan.”Pengembangan peternakan berorientasi nutrisi dan teknologi pakan, diperlukan keahlian dalam menata manajemen formulasi ransum,” katanya.

Dengan memberikan ransum bernutrisi tinggi, maka perkembangan ternak akan jauh lebih baik.”Dalam membuat ransum bernutrisi tinggi serta pemberian pakan peternak yang sesuai, maka UGN dan USU berkolaborasi dengan Dinas  Peternakan Batubara hadir untuk mengedukasi masyarakat,” jelas Angelia Utari

Prof. Dr. Ir. Yunilas, M.P dari USU sebagai pemateri kedua dalam kegiatan itu juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, selain dari limbah ubi kayu, juga bisa dibuat dari limbah pertanian jagung, dan sawit melalui pengolahan dengan memberikan mikroba selulolitik berupa lactobacillus sp, bacillus sp, Trichoderma sp, dan yeast.

“Melalui pendekatan ini, kelompok tani dapat secara mandiri dan konsisten serta komitmen dalam menerapkan teknologi silase dan pembuatan  UMB pod kakao dalam mencegah cekaman panas pada saat proses transportasi sehingga ternak domba tidak mengalami stress dan memitigasi penurunan produktivitas,” ungkapnya.

Dosen UGN Dan USU Edukasi Warga Batubara Ciptakan Ransum Ternak Bernutrisi Tinggi
Proses pembuatan ransum ternak bernutrisi tinggi dari limbah ubi kayu.Waspada/ist.

Ketua Kelompok Tani Benlos Desa Mangkai Baru, Ahmad Sapari,mengatakan mengucapkan terima kasih kepada UGN dan USU yang telah mengedukasi peternak dalam membuat ransum serta atas bantuan alat chopper dan bahan ransum serta mikroba yang telah diserahkan  Dr. Angelia Utari Harahap, S.Pt, M.P.

“Kami sangat berterima kasih atas pemberian asset Kosabangsa kepada kelompok tani Benlos. Kami menjadi lebih paham akan teknik formulasi sederhana dan inovasi alat teknologi yang tepat dalam menerapkan formulasi ransum . Tentunya ini bisa memberikan added value bagi produk yang akan kami pasarkan ke Masyarakat berupa ternak domba dengan bobot badan mencapai 35 kg/ekor dengan harga lebih kurang Rp.3.000.000/ekor,” katanya.

Ucapan terima kasih kepada tim pengabdian UGN Padangsidimpuan dan tim pendamping pengabdian dari USU juga diungkapkan Ketua Kelompok Ternak Bandot Super, Adi Purwanto dan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Batubara, Antoni Ritonga, SP.

“Kegiatan yang dilakukan tim pelaksana UGN beserta tim pendamping USU sangat mendukung kegiatan kami dalam menuntaskan ketertinggalan dan keterbelakangan peternak dalam mengelola usaha ternak. Melalui implementasi teknologi silase berbasis limbah ubi kayu aditif mikroba selulolitik indigenous dan komposisi ransum komplit suplementasi UMB Pod kakao, tentunya akan mendorong peningkatan ekonomi peternak,” ucapnya.

Atas terlaksananya kegiatan tersebut, Tim PKM UGN Padangsidimpuan dan tim pendamping PKM dari USU mengucapkan terima kasih kepada Ditjen Diktiristek yang mendanai kegiatan itu melalui program Kosabangsa.(a39).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *