P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli (STPKM) Sibolga latih warga Desa Bulumario, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) untuk membuat ransum atau pakan ikan dari wolffia arrhiza.
Dosen Prodi Sosial Ekonomi Perikanan STPKM SIbolga, Dr. Toga Mahaji, A.Pi, MM dan Shofian Nanda Adiprayoga, S.Pi, M.Han serta Mhd.Aidil Huda J, S.Tr.Pi, M.Tr.Pi dari Prodi Akuakultur, Jumat (6/9) mengatakan penyuluhan dan pelatihan terhadap warga untuk membuat pakan ikan wolffia arrhiza merupakan program pengabdian kepada masyarakat.
Dijelaskan, edukasi dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan terhadap warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Aek Guam Sejahtera, Desa Bulumario, Tapsel, diberikan tim pengabdian STPKM SIbolga melalui Focus Group Discussion (FGD) dan Workhop yang digelar secara berkala pada tanggal 24-25 Agustus 2024.
Penyuluhan dan pelatihan yang melibatkan lima mahasiswa STPK Sibolga (Muhammad Habib Umam, Cahaya Lumban Galo, Zahra, Yandri, Amiluddin, Anasri) bertujuan untuk peningkatan kualitas ransum ikan dengan penerapan Wolffia arrhiza sebagai strategi percepatan pertumbuhan ikan mas.
Tata cara pembuatan pakan ikan yang diperkaya wolffia arrhiza yakni terlebih dahulu dihaluskan menjadi butiran kecil seperti lumut.Kemudian komposisinya pakan yang diberikan pada ikan mas yakni wolffia arrhiza sebanyak 20% dan pelet komersil 80%.
Dalam FGD tersebut, Dr. Toga Mahaji menjelaskan, salah satu faktor penguatan usaha produksi yakni penyediaan pakan ikan karena komponen pakan dapat berkontribusi sampai 70% selama proses produksi pakan ikan. Untuk itu, perlu dilakukan inovasi terkait penguatan produk pakan ikan yang berkualitas.
“Pengembangan perikanan berorientasi nutrisi dan teknologi pakan, diperlukan keahlian dalam menata manajemen formulasi ransum yang diharapkan tepat sasaran terhadap produk yang dihasilkan salah satunya adalah bentuk karkas/daging organik dan halal,” tuturnya.
Menurutnya, penanganan sumber pakan bagi ikan mas masih kurang, dimana kelompok tani belum mampu menerapkan formulasi ransum yang tepat pada ikan mas akibat kurangnya pengetahuan sehingga tim pengabdian STPKM turun untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
Mhd.Aidil Huda J, S.Tr.Pi, M.Tr, Pi dan Shofian Nanda Adiprayoga, S.Pi, M.Han mengungkapkan bahwa salah satu strategi penguatan usaha perikanan yakni dengan melihat potensi ketersediaan teknologi aquaponik dan resirkulasi kolam ikan untuk pendukung penguatan produksi budidaya ikan mas.

Pembuatan ransum atau pakan ikan yang diperkaya dengan wolffia arrhiza yang merupakan limbah alami yang mudah didapatkan, sangat baik untuk pakan budidaya ikan mas mulai pembenihan sampai panen.
Ketua Kelompok Tani Aek Guam Sejahtera Bulumario, Sipirok, Tapsel, Sorimuda mengucapkan terima kasih kepada Tim pengabdian STPKM Sibolga yang telah memberikan pencerahan dan edukasi pada mereka untuk membuat pakan ikan yang diperkaya dengan tumbuhan wolffia arrhiza.
“Kami menjadi lebih paham akan teknik formulasi sederhana dan inovasi alat teknologi yang tepat dalam meningkatkan percepatan pertumbuhan ikan yang kami hasilkan. Tentunya ini bisa memberikan added value bagi produk yang akan kami pasarkan ke Masyarakat,” katanya. (a39)