AEKKANOPAN (Waspada): Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) terkesan enggan memaparkan hasil kegiatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2023 yang saat ini sedang berjalan.
Dimana saat ini, Kabupaten Labura merupakan salah satu daerah yang diberikan target cukup besar oleh pihak pemerintah yakni seluas 1000 ha untuk tahun 2023 dan tahun 2024.
“Benar, tahun 2023 dan 2024 kita diberikan target seluas 1000 ha untuk PSR, namun target tersebut belum mampu kita capai,” ujar Kepala Bidang Perkebunan Labura, Dian Suroto, S.P saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/6).
Kendati mengetahui dengan pasti tidak tercapainya target program PSR di Labura untuk tahun 2023, dirinya enggan menerangkan jumlah luas areal sawit rakyat yang telah diremajakan melalui program PSR di tahun 2023.
“Saya ngak hafal berapa luas areal seluruhnya tahun ini, namun kira-kira sekitar separuhnya, nanti akan saya cek laporan dari lapangan berapa luas totalnya,” ucap Dian kendati dirinya mengakui jika pihak dinas dalam proses pemetaan dan peninjauan areal menugaskan sejumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk membantu petani.
Namun ketika berulang kali dicoba untuk meminta data resmi realisasi PSR Labura tahun 2023, Kabid Perkebunan Dian Suroto,S.P belum juga memberikan sesuai janjinya.
Malah Dian membalas pesan WhatsApp, “Mohon ijin bang, tadi saya rapat dengan Kadis. Terkait datanya saya belum ada petunjuk dari Kadis, sebaiknya abang saja minta ke beliau,” pesannya.
Padahal diketahui, pelaksanaan program PSR di Kabupaten Labura melalui skema jalur dinas. Dimana pengusulan dan penetapan calon penerima dimulai oleh Dinas Kabupaten yang disampaikan ke Distan Sumut kemudian diteruskan pada Direktur Jenderal Perkebunan untuk diterbitkan rekomendasi teknis dan disampaikan kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk diterbitkan surat keputusan penerima dana PSR. (Cim)