BINJAI (Waspada) : Di bawah kepemimpinan Chairin Simanjuntak, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Binjai semakin hari semakin tampak bobrok.
Kondisi itu terlihat dari ketidak mampuan Chairin melakukan perawatan sejumlah sarana serta menjalankan program baru di dinas tempatnya mengabdi.
Ketidak mampuan Chairin terlihat dari beberapa persoalan yang tak kunjung dapat diselesaikan, salah satunya warning light atau lampu peringatan (lampu kuning) yang sudah bertahun mati.
Dari hasil pantauan Waspada.id, Rabu (19/3), hampir di setiap sudut Kota Binjai lampu yang berfungsi untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas ini dalam kondisi mati.
Diantara lampu warning light yang terpantau dalam kondisi mati, yakni 2 di Simpang Pertanian, satu di Jalan Jenderal Sudirman, dua di Simpang Kampus Budidaya, dua di depan Kejari Binjai, dan dua di Simpang Empat Jalan Doktor Wahidin.
Dengan matinya lampu-lampu ini, risiko kecelakaan dikhawatirkan dapat meningkat, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk. Warga dan pengguna jalan pun berharap agar pemerintah kota Binjai segera melakukan perbaikan agar keselamatan lalu lintas bisa terjaga dengan baik.
Salah satu warga Kelurahan Suka Ramai, Agung, 20, menyayangkan tidak adanya perbaikan dan pemeliharaan atas dua warning light yang berada di simpang Pertanian, Kecamatan Binjai Barat.
“Sudah kurang lebih satu tahun ini tidak berfungsi lagi. Satu orang pun dari pihak Pemko Binjai tidak pernah mengecek, padahal ini area persimpangan yang rawan kecelakaan,” ujarnya.
Agung juga menambahkan, meskipun pos Dishub berada di simpang tersebut, tidak ada tindak lanjut atau perawatan yang dilakukan. Hal serupa diungkapkan oleh Ocen, 48, warga Kecamatan Binjai Utara. “Sudah dua tahunan ini tidak ada perbaikan. Lampunya sudah rusak, tapi tidak ada pemeliharaan,” keluhnya.
Ocen menjelaskan, keberadaan warning light tidak hanya membantu pengendara, tetapi juga warga yang hendak menyeberang jalan.
“Adanya lampu warning light ini sebenarnya membantu warga sekitar dan pengguna jalan saat menyeberang. Lampu ini juga menjadi peringatan bagi pengendara bahwa ada persimpangan. Soalnya, di sini banyak anak kecil. Takutnya pengendara ngebut dan tidak tahu ada persimpangan, sehingga menimbulkan kecelakaan,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Binjai, H. Chairin F. Simanjuntak, melalui Kepala Bidang Lalu Lintas, Arif Budiman Sihotang, saat dihubungin via WhatsApp, Rabu (19/3), membenarkan bahwa selama dua tahun terakhir tidak ada anggaran untuk perawatan warning light di Kota Binjai.
“Terima kasih infonya. Memang sudah dua tahun tidak ada anggaran untuk perawatan warning light,” ujarnya.
Arif menjelaskan, anggaran untuk perbaikan warning light baru akan dialokasikan pada tahun 2025.
“Tahun ini akan dianggarkan, namun hanya untuk beberapa titik. Itupun sampai saat ini belum bisa dilakukan karena Pemko Binjai masih melakukan efisiensi anggaran,” ungkapnya. (han/a34)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.