LANGKAT (Waspada): Lagi asik mandi hujan, Ris warga Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, disambar petir.
Namun, bocah berusia 5 tahun itu selamat meski masih terlihat lemas. Hingga kini, Rabu (5/10), kondisinya berangsur-angsur pulih. “Kondisinya sudah agak membaik, tapi belum pulih kali, masih terlihat lemas,” ujar Kepala Desa, Mejuah Juah.

Lebih lanjut dikatakan Mejuah Juah, pihak desa akan terus memantau kondisi dan perkembangan kesehatan Ris. Jika nantinya dibutuhkan untuk dibawa ke rumah sakit guna pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, pihak desa akan berusaha sebaik mungkin untuk memfasilitasi anak dari Nani Br Sembiring itu.
Diketahui, sebelum tersambar petir Ris sedang mandi hujan di dekat rumah pada Selasa (4/10) sekitar pukul 15.30 WIB. Beberapa menit menikmati guyuran air hujan, petir menyambar tubuh bocah naas tersebut dan membuatnya seketika jatuh.
“Awalnya itu sedang mandi hujan di dekat rumah, tak beberapa lama petir menyambar dan dia langsung jatuh tergeletak,” kata Surbakti, salah satu warga di sana.
Setelah jatuh tergeletak, beberapa warga yang menyaksikan lantas mengangkatnya dan mengeruk lobang untuk selanjutnya tubuh ditanam ke tanah. Selain itu, tubuhnya juga dibalut dengan daun pisang.
Surbakti juga mengakui, jika pertolongan pertama dengan menanam tubuh korban dan membalut daun pisang, merupakan cara Suku Karo untuk mengobati jika ada seseorang tersambar petir.
“Saat ditanam, juga diletakkan daun pisang di atas kepalanya. Itulah yang kami lakukan dan sekarang sudah siuman dan pulih kembali,” bebernya. (a34)
Teks foto utama: Korban tersambar petir ditanam di tanah dengan dibalut daun pisang sebagai pertolongan pertama pada Suku Karo. (Waspada/Ria Hamdani)