TAPSEL (Waspada): Masyarakat Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan, merasa diabaikan oleh pemerintah. Sebab, jalan rusak parah dan irigasi pertanian bolong-bolong yang mereka keluhkan di tiga tahun terakhir ini, tak mendapat perhatian pemerintah.
“Sejak pak Syahrul Pasaribu mengakhiri masa jabatan Bupati Tapsel sekitar empat tahun lalu, jalan utama kami di Arse ini tidak pernah dibangun lagi dan irigasi persawahan sangat kurang perawatan,” keluh tokoh masyarakat Kecamatan Arse, Abdul Wahab Nasution.
Keluhan ini diungkapkannya pada Safari Ramadhan Pemkab Tapsel yang dihadiri Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga di Kelurahan Arse Nauli, Rabu (12/3/2025) malam.
Kecamatan Arse merupakan penghubung Kecamatan Sipirok dengan Saipar Dolok Hole (SDH) dan Aek Bilah. Bahkan sampai ke perbatasan Tapsel dengan Kabupaten Padang Lawas Utara maupun Tapanuli Utara.
Namun sudah tiga tahun lamanya, Jalan Provinsi penghubung seluruh daerah tersebut rusak parah dan tidak mendapat sentuhan pembangunan.

“Kami sangat menderita pak, karena jalan raya sebagai urat nadi aktivitas kami sehari-hari kondisinya rusak parah,” sebut Abdul Wahab.
Demikian juga halnya jaringan irigasi Aek Silo atau Silo Komplek yang mengairi ratusan hektar areal persawahan warga Kecamatan Arse yang sangat kurang diperhatikan.
“Kecamatan kami ini termasuk lumbung padi Tapsel, pak. Tetapi saat ini kami sangat sulit untuk bertani, karena saluran irigasi banyak yang rusak dan bolong-bolong,” terangnya.
Abdul Wahab juga menyinggung program 1.000 kolam di periode kepemimpinan Gus-Jafar, dalam rangka mewujudkan Tapsel swasembada ikan sebagaimana visi dan misi Bupati Gus Irawan dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin.
“Bagaimana kami bisa berkolam dalam rangka mewujudkan Tapsel swasembada ikan. Sedangkan saluran irigasi sebagai sumber utama air kami kondisinya rusak, padahal saluran irigasi ini bisa juga digunakan untuk budi daya ikan dengan metode kolam air deras atau kolam tumpang sari ” ujar Wahab.
Apa yang dikeluhkan Abdul Wahab itu juga dibenarkan Muhammad Rawi Ritonga, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Tapsel dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Arse, SDH dan Aek Bilah.
Dibenarkannya bahwa Jalan Provinsi yang menghubungkan Sipirok sebagai ibukota Tapsel dengan tiga kecamatan di Dapilnya itu, sudah lama tak disentuh pembangunan.
“Pak Gus Irawan melalui anggota partainya di DPRD Sumatera Utara, serta saya dengan pak Syahrul Pasaribu telah memperjuangkan pembangunan 29,4 kilometer jalan dan 4 kilometer drainase di ruas Jalan Provinsi ini yang sampai ke Aek Bilah. Dananya Rp109 miliar lebih dan sudah menjadi program multy years contrak (MYC) tahun anggaran 2022 dan 2023,” kata Rawi.
Tetapi karena tidak ada ‘pengawalan’ dari Pemkab Tapsel di kepemimpinan Bupati Dolly Pasaribu, akhirnya program pembangunan itu tidak diekesekusi atau batal dikerjakan dan anggarannya beralih ke daerah kabupaten/kota lain.
“Sehingga jalan rusak parah inilah yang kita rasakan dan lintasi sampai sekarang,” sebut anggota DPRD Tapsel yang bertempat tinggal di Sipagimbar, Kecamatan SDH itu.
Kepada seluruh masyarakat, Rawi menyebut tahun 2025 ini Pemkab Tapsel mengalami kondisi keuangan yang cukup sulit. Terjadi pemotongan anggaran dari pemerintah pusat sekitar Rp113 miliar.
Akibatnya, banyak pembangunan yang telah ditampung dan diprogramkan tahun ini yang terpaksa dibatalkan. Sebab uangnya sudah tidak ada lagi akibat pemotongan dari pemerintah pusat.
Kondisi ini, sesungguhnya tidak begitu sulit, jika seandainya uang Pemkab Tapsel yang sekitar Rp200 miliar di APBD 2025 tidak dipakai untuk menambah anggaran Belanja Pegawai.
Untuk diketahui, Belanja Pegawai tahun 2024 dari tahun 2023 sudah meningkat tajam yaitu Rp77 miliar (dari Rp463 miliar di tahun 2023 menjadi Rp540 milar di 2024). Sedangkan di tahun 2025 ini sudah naik lebih tajam lagi yaitu menjadi Rp739 miliar.
“Artinya, peningkatan Belanja Pegawai sangat membengkak. Tahun 2023 sebesar Rp463 miliar dan tahun 2025 ini sebesar Rp739 miliar. Meningkat Rp276 miliar selama dua tahun terakhir,’” terang Rawi.
Dari tahun 2021 sampai 2024, Pemkab Tapsel dipimpin Bupati Dolly Pasaribu, telah mengangkat ribuan orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK yang diduga dengan cara tidak selektif.
Akibatnya, Pemkab Tapsel harus menambah anggaran untuk menggajinya, ‘sementara sumber pendapatan daerah tidak bertambah’. Maka bergeserlah anggaran pembangunan yang semestinya dinikmati masyarakat banyak itu untuk memenuhi Belanja Pegawai.
Melihat anggaran seperti ini, maka struktur APBD tahun 2025 lah yang sangat tidak ideal sepanjang belasan tahun belakangan ini.
“Kita tidak keberatan dengan pengangkatan P3K itu. Namun wajib dan harus diiringilah dengan penambahan sumber pendapatan daerah. Sehingga anggaran pembangunan kita tidak berkurang untuk memenuhi Belanja Pegawai,” tuturnya.
Demikian juga dampak dari membludaknya pengangkatan tenaga honor THL dan TKS yang tidak cermat dari tahun 2022 sampai 2024. Sehingga sekarang harus dirumahkan sesuai surat Bupati Tapsel Dolly Pasaribu tanggal 11 Februari 2025.
“Jadi ingat ya, bukan pak Gus yang merumahkan THL dan TKS itu,” tegas terang Rawi.

Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu membenarkan kondisi keuangan Tapsel yang sedang dalam kondisi tidak baik tersebut. Namun ia tegaskan, Pemkab Tapsel tidak akan pasrah dan menyerah terhadap situasi itu.
Bersama Wakil Bupati Jafar Syahbuddin, ia akan berjuang mencari sumber pendapatan lain untuk daerah. Sehingga kondisi keuangan yang tidak baik ini, mudah-mudahan secara bertahap dapat dibenahi.
Kondisi efisiensi dari pemerintah pusat tidak hanya terjadi di Tapsel, tetapi semua daerah di Indonesia. Namun di Tapsel semakin parah, seperti yang disampaikan anggota DPRD Rawi Ritonga. Pertambahan Belanja Pegawai sangat bengkak.
“Tetapi, kita tak akan menyerah. Karena itu mohon doa dan dukungannya agar situasi ini dapat kita hadapi dan lalui,” pinta Bupati Gus Irawan.
Mengenai kondisi Jalan Provinsi yang rusak parah di empat kecamatan. Gus menyebut telah membicarakan ini dengan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution sewaktu reatreat kepala daerah di Magelang Jawa Tengah.
“Insya Allah ada solusi. Meskipun tidak sebesar anggaran yang kemarin lagi, namun upaya untuk pembangunan Jalan Provinsi ini sudah kita bicarakan dengan pak Gubernur,” katanya.
Tentang saluran irigasi Aek Silo atau Silo Komplek yang rusak dan sangat butuh perbaikan, Gus Irawan mengaku telah mencatat ini dan menjadikannya skala prioritas. Karena Arse memang lumbung pangan di Tapsel, yang luas areal persawahannya 950 hektare lebih.
“Sebagaimana saya sering katakan, program ketahanan pangan adalah prioritas kita di Tapsel. Saluran irigasi ini harus kita benahi, dan ini juga sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI bapak Prabowo Subianto”, tegas Gus Irawan.
Safari Ramadhan ini turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Tapsel Sofyan Adil, pimpinan OPD, Forkopimda dan perwakilan masyarakat desa dan kelurahan di Kecamatan Arse.
Di akhir acara, Bupati Gus Irawan bersama Wakil Bupati Jafar Syahbuddin serahkan zakat pegawai Pemkab Tapsel dan seperangkat alat pengeras suara ke masyarakat Kecamatan Arse. (a05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.