DOLOKSANGGUL (Waspada): Data prevalensi stunting di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) bertahap menurun dalam tiga bulan terakhir. Oktober 2023 data prevalensi sunting sebesar 7, 71 persen. Sebelumnya, Agustus 2023 sebesar 8, 59 persen dan September 2023 sebesar 8, 05 persen.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Humbahas, Oloan Paniaran Nababan pada pertemuan Publikasi Data Stunting Kab Humbahas di Aula Hutamas, Kompleks Perkantoran Tano Tubu, Doloksanggul, Jumat (8/12) mengatakan bahwa data prevalensi stunting di daerah itu perlahan menurun. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerjasama semua pihak untuk menekan angka stunting.

“Setelah dilakukan pencocokan/sinkronisasi berdasarkan data bersumber dari aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dimana angka prevalensi stunting pengukuran agustus 2023 sebesar 8,59%, september 2023 sebesar 8,05 dan Oktober 2023 sebesar 7,71 persen,” jelasnya.
Dikatakan, bahwa pada tahun 2022 sampai saat ini, telah banyak dilakukan aksi percepatan untuk menurunkan angka stunting di daerah itu dengan melibatkan OPD, Puskesmas dan stakeholder lainnya. Hasilnya signifikan dan berhasil melampaui target Nasional tahun 2024 sebesar 14 %.
Kata Oloan, bahwa kegiatan atau aksi yang telah dilakukan untuk penurunan stunting adalah, pemberian makanan tambahan (PMT) susu kepada balita; PMT Susu bagi ibu hamil; PMT bagi ibu hamil dan Balita sumber pangan lokal; pendampingan keluarga beresiko stunting; pelaksanaan dapur/ dapur sehat atasi stunting; pelaksanaan audit oleh tim pakar; rakor TPPS Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta Pelaksanaan Bapak Asus Anak Sunting (BASS).
“Sunting bukanlah penyakit namun stunting sangat berbahaya karena tidak bisa terkoreksi/ disembuhkan untuk dilakukan perbaikan bila anak sudah 5 tahun, akan tetapi sunting dapat dicegah,” tandasnya. (cas)