Scroll Untuk Membaca

PendidikanSumut

Desa Tanjung Alam Kembangkan Budidaya Ikan Nila

Masyararat Desa Tanjung Alam di Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan mulai mengembangkan budidaya ikan nilai. Waspada/Ist
Masyararat Desa Tanjung Alam di Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan mulai mengembangkan budidaya ikan nilai. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

KISARAN (Waspada) : Masyararat Desa Tanjung Alam di Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan mulai mengembangkan budidaya ikan nilai sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat desa setempat.

Pengembangan budidaya ikan nila tersebut difasilitasi oleh Kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Asahan yang juga menggandeng kelompok budidaya ikan (Pokdakan Sudo Mina Jaya) di desa itu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Desa Tanjung Alam Kembangkan Budidaya Ikan Nila

IKLAN

Kegiatan dilaksanakan di Desa Tanjung Alam, yang menjadi Ketua adalah Dr Rumondang dan anggota Hadi Suriono dan Muhammad Sabir Ramadhan yang melibatkan 6 mahasiswa yaitu Nurhadi, Syafrida Tambunan, Hesti Sulistina Ningrum, Zeini Ardianti Putri, Adelia Fransiska, dan Kurnia Aidila Fitri dengan PKM. Kegiatan diberi nama “Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Mandiri di Desa Tanjung Alam”.

Menurut Rumondang, hal itu bertujuan untuk mengembangkan usaha budidaya ikan nila dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Tanjung Alam dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pokdakan Sudo Mina Jaya yaitu pengelolaan kualitas air, manajemen pakan alami, manajemen penanganan penyakit dan pemasaran ikan nila. Kegiatan PKM merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Asahan yang ke 2, 3 dan ke 5 dari 8 Indikator Kinerja Utama.

“Fokus pengabdian ini dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pokdakan melalui kegiatan manajemen kualitas air, pembuatan pakan alami yaitu tubifex, manajemen penanganan penyakit dan pemasaran ikan nila melalui E-commerce,” katanya.

Desa Tanjung Alam Kembangkan Budidaya Ikan Nila

Aktivitas budidaya ikan nila dimulai oleh Sugiatno sejak 21 Desember 2020. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian memberikan bimbingan teknis dengan mengundang dua narasumber yakni Asprin Tamba dengan Tema “Manajemen Penangan Penyakit dan Parasit, serta Pembuatan Probiotik” dan narasumber kedua Juliwati P Batu Bara dengan Tema “Manajemen Pakan dan Demonstrasi Budidaya Pakan Alami”.
Respon pembudidaya dan kelompok pembudidaya sangat antusias dalam mengikuti bimbingan teknis yang dilakukan dari awal hingga akhir.

Permasalahan mitra dalam kegiatan produksi ikan konsumsi maupun produksi benih diambil dari data penjualan Pokdakan Sudo Mina Jaya pada Desember 2023, mengalami penurunan produksi panen sebesar 50%. Penurunan produksi dikarenakan angka kematian yang cukup tinggi yang mencapai 50%.

Hal ini dikarenakan Pokdakan Sudo Mina Jaya belum mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi pakan sehingga tidak mengetahui kebutuhan nutrisi dari benih ikan. Tubifex dijadikan pakan alami bagi benih ikan nila di Pokdakan Sudo Mina Jaya, namun pembudidaya ikan belum mengetahui teknik budidaya tubifex sehingga pembudidaya masih membeli tubifex dari kota Tebingtinggi. Hal ini menyebabkan pakan ikan pada saat benih tidak tersedia setiap saat di lokasi budidaya. menyatakan bahwa tubifex merupakan salah satu pakan alami untuk benih ikan nila.

“Pakan alami diberikan pada saat larva telah lepas dari kuning telur dan ini biasanya setelah larva ikan nila berumur 12 hari sampai ukuran benih seukuran denagan biji onyong atau berumur 30-40 hari,” jelasnya.

Namun Pokdakan Sudo Mina Jaya mengalami kesulitan setiap bulan yaitu sulit mendapatkan tubifex dari pengepul yang berasal di Kota Tebingtinggi, selain dari pengepul pembudidaya ikan.

Berdasarkan hal tersebut Pokdakan Sudo Mina Jaya terdorong untuk melakukan budidaya tubifex, namun karena kerterbatasan teknik, sarana dan prasarana, pengetahuan dan keterampilan, hingga tingkat kegagalan yang cukup tinggi dalam budidaya tubifex. Pengabdian ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2024.(a20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE