Scroll Untuk Membaca

Sumut

Depresi, Seorang Warga Balata Tewas Gantung Diri

Depresi, Seorang Warga Balata Tewas Gantung Diri
Mayat MDS saat dievakuasi dari tempat gantung diri.(Ist)

SIMALUNGUN (Waspada): Warga Pekan Balata Kelurahan Tiga Balata, Kec. Jorlang Hataran, Kab. Simalungun, mendadak heboh dengan ditemukannya mayat seorang laki-laki dewasa tergantung pakai tali nilon di ruang tengah dalam rumah milik orang lain yang sedang dibangun di Pekan Balata, Kamis (16/02/2023) sekira pkl. 08.15 Wib.

Laki-laki dewasa yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri itu berinisial MDS, 59, warga Kelurahan Tiga Balata. Dalam KTP statusnya adalah wiraswasta, sedangkan motif korban nekat bunuh diri dengan cara gantung diri diduga akibat stres atau depresi karena menderita penyakit menahun.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Depresi, Seorang Warga Balata Tewas Gantung Diri

IKLAN

Sementara, rumah tempat di mana mayat MDS ditemukan tergantung dalam ruang tengah adalah rumah milik SAN, 71, yang sedang dibangun di Pekan Balata, Kelurahan Tiga Balata.

Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung, melalui Kapolsek Balata, AKP Armada Simbolon, dikonfirmasi wartawan membenarkan ada kejadian seorang laki-laki diduga melakukan tindakan bunuh diri dengan cara gantung diri.

Keterangan diperoleh menyebutkan, peristiwa gantung diri itu pertama sekali diketahui saksi FL, 47, dan SAN, warga setempat.

Pagi itu, sekira pukul 07.50, saksi FL mendatangi rumah milik SAN yang sedang dibangun, untuk mengantarkan sarapan tukang bangunan. Namun saat itu belum ada tukang yang datang, sambil menunggu tukang, saksi tersebut melihat-lihat rumah yang sedang dibangun.

Sekitar 5 menit kemudian, SAN pemilik rumah yang sedang dibangun itu datang. Tiba-tiba saksi FL, setengah berteriak berkata kepada pemilik rumah. “Cik coba lihat ruang tengah seperti ada digantungkan boneka,” sebut saksi FL ke SAN selaku pemilik rumah.

Kemudian kedua saksi mendekat ke posisi yang tergantung dan setelah dekat kedua saksi melihat bahwa yang tergantung itu adalah manusia, seorang laki-laki. Keduanya terkejut dan segera menghubungi Kapolsek Balata dan memberitahukan peristiwa gantung diri tersebut.

Mendapat laporan, Kapolsek Balata AKP Armada Simbolon, bersama KA SPK beserta beberapa personel Polsek, serta anggota medis Puskesmas Balata datang ke TKP. Setibanya di lokasi, pihak Polsek langsung melakukan cek dan olah TKP, sedangkan pihak medis melakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh korban. Saat itu juga warga langsung heboh berhamburan mendatangi lokasi TKP.

Di tengah kehebohan itu, kemudian datang Bonar Sijabat, menerangkan laki-laki yang gantung diri itu adalah abang kandungnya bernama Medu Dolon Sijabat (MDS). Menurut keluarga, bahwa korban mengidap penyakit menahun sudah stres atau depresi akibat penyakit yang dideritanya.

Atas kejadian tersebut keluarga MDS meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak dilakukan pemeriksaan dalam atau autopsi karena keluarga berkeyakinan bahwa korban meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara gantung diri. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, serta di TKP ditemukan korban menjulurkan lidah dan dari kelaminnya mengeluarkan cairan diduga sperma.

Keluarga korban juga bersedia membuat surat pernyataan yang menyatakan korban meninggal wajar akibat bunuh diri dengan cara gantung diri. Selanjutnya korban dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.(a27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE