TAPUT (Waspada): Seorang pemuda inisial PS, 23, warga Sangkaran, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Taput, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan tali di pohon durian di perladangan Sok-sok Pea Batu, Desa Sangkaran, Kecamatan Siatas Barita, Taput, Selasa (27/2) sekira pukul 20.30 WIB.
Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, melalui Kasi Humas Aiptu Walfon Baringbing membenarkan peristiwa tersebut. Baringbing mengatakan, dari keterangan saksi ibu kandung korban bahwa pada hari kejadian, sekira pukul 17.30 WIB, korban pulang dari ladang ke rumah, lalu istrahat dan membersihkan diri.
“Sekira pukul 19.30 WIB, ayah korban menyuruh korban untuk mengusuk badannya, tetapi korban sempat menolak karena kecapean. Namun akhirnya korban mengusuk ayahnya,” terang Walfon Baringbing, Rabu (28/2).
Kemudian, lanjut Baringbing, setengah jam setelah selesai mengusuk, korban pun keluar rumah, namun sekitar pukul 21.00 WIB, korban tak kunjung pulang.
“Lalu kakaknya, Elsa Sihombing, 26, melakukan pencarian di sekitaran rumahnya serta di beberapa warung yang ada di sekitar rumahnya. Namun tidak ketemu,” jelas Baringbing menirukan penjelasan ibu korban saat diinterogasi petugas.
Karena korban sering tidur sendirian di gubuk yang ada di ladangnya, lalu keluarga dan tetangga bersama-sama melakukan pencarian di ladang tersebut menggunakan senter karena hari sudah gelap.
“Sekitar pukul 21.00 WIB, warga menemukan korban telah tergantung dengan tali terikat leher di pohon Durian dan kaki tidak menyentuh tanah,” kata Baringbing.
Warga sekitar pun dengan cepat berusaha melepaskan tali dari leher korban tujuan untuk menyelamatkan korban manakala belum meninggal dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Tarutung.
“Namun hasil pemeriksaan dokter rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia beberapa jam yang lalu,” tambahnya.
Menurut ibu korban, korban beberapa tahun terakhir setelah pulang dari perantauan dari Sulawesi sudah mengalami depresi. Korban sering menyendiri dan wajah seperti tertekan namun tidak mau bercerita.
Keluarga sudah berusaha mengobati korban setelah di kampung dan sudah mulai ada perobahan. Entah kenapa bisa tiba-tiba korban nekat bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya itulah yang belum tahu jelas.
“Polisi masih menyelidiki peristiwa tersebut apakah ada tindak pidana atau tidak, walapun pihak keluarga korban percaya bahwa peristiwa ini murni bunuh diri,” tutup Walfon Baringbing.(chp)