SERGAI (Waspada): Peristiwa mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri kembali lagi terjadi di Serdangbedagai (Sergai). Dalam satu bulan tiga nyawa melayang akibat bunuh diri.
Senin (25/12) sekitar pukul 07:00 WIB kasus bunuh diri terjadi di wilayah hukum Polsek Perbaungan. Kakek 72 tahun berinisial J ditemukan tewas gantung diri di kandang ayam miliknya Desa Pematang Tatal, Kec. Perbaungan, Sergai.
Tubuhnya pertama kali ditemukan Susanto, 42, juga warga yang sama. J seperti biasa jualan ayam potong di depan rumah Susanto tidak terlihat sedang berjualan. Sedangkan Susanto hendak membeli ayam potong.
Susanto yang mendatangi rumah J tidak melihat adanya J di rumah. Namun alangkah kagetnya Susanto saat berbalik badan melihat J sudah tergantung dengan seutas tali nilon di kandang ayam yang ada di belakang rumahnya. Susanto yang kaget teriak hingga mengundang perhatian warga setempat.

Bersama rekannya Rudianto, 37, Agus, 24, dan Tumingan, 67, tubuh J diturunkan, selanjutnya pihak Polsek Perbaungan yang mendapat informasi langsung mengidentifikasi tubuh J.
Dari pemeriksaan tim identifikasi tidak ada ditemukannya tanda-tanda kekerasan lain, J diduga bunuh diri sekitar dua jam sebelum ditemukan.
” Kasus bunuh diri dengan korban J telah ditangani Polsek Perbaungan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi yang menganggap kematian korban wajar, akibat bunuh diri” papar Ps Kasi Humas Edward Sidauruk.
Data yang dihimpun Waspada.id dalam satu bulan tiga kasus bunuh diri terjadi di Sergai. Sebelumnya pengusaha rental mobil berinisial IH, 56, tewas dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya Dusun IV, Desa Firdaus, Kec. Seirampah, Sergai.
IH nekat mengakhiri hidup lantaran stres mobil usaha rentalnya tidak kunjung kembali. IH mengakhiri hidup Minggu (26/11) sekitar pukul 08:55 WIB.
Sebelumnya Ibu muda berinisial BF alias Bela, 24, ditemukan keluarga tewas gantung diri di dalam rumahnya Desa Melati II, Kec. Perbaungan, Sergai Sabtu (23/12) sekitar pukul 17:00 WIB.
Bela nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri lantaran batal berangkat ke Malaysia menyusul suami dan ibunya menjadi TKI di Malaysia. (cmw/a15)