BINJAI (Waspada): Bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Binjai, Zainuddin Purba-Hendro Susanto, diantar kalangan ulama mendaftar ke KPU, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, Kamis (29/8).
Selain kalangan ulama, Zainuddin-Hendro juga diantar oleh simpatisan, para ketua serta pengurus Golkar dan PKS sebagai partai pengusung. Sebelum melangkahkan kaki, pasangan ini bersama simpatisannya melaksankaan shalat Dhuha di Masjid Asy Syakirin, Kelurahan Jati Karya, Binjai Utara.
Kemudian, rombongan Zainuddin-Hendro bergerak ke KPUD Binjai dari Masjid Asy Syakirin dengan lantunan shalawat nabi serta takbir. Susana pun terasa hangat dan haru saat mengantarkan pasangan yang dinilai pemberani dan religi ini.
Tibanya di KPU Kota Binjai, Zainuddin-Hendro disambut ketua serta anggota komisioner KPU. Pada kesempatan itu, turut hadir komisioner Bawaslu, serta pengamanan dari TNI/Polri.
Di KPU, proses demi proses dilaksanakan. Mulai dari penyerahan dokumen pendaftaran hingga kesempatan berbicara oleh pasangan calon maupun para ketua partai politik pengusung.
Zainuddin Purba pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya. Dia menerangkan, bahwa keterlambatannya hadir ke KPU mengingat adanya sedikit kegiatan dan shalat Dhuha yang dilaksankan.
Sedangkan dalam temu persnya, Zainuddin Purba mengatakan, menjadi kepala daerah bukan sebatas kepala daerah, tetapi dirinya bersama Hendro akan menjadi seorang ibu jika diamanahkan rakyat.
“Ruh seorang kepala daerah itu adalah bagaimana bisa menjaga, memberikan pendidikan, dan menunaikan cita-cita anak-anaknya layaknya seorang ibu. Ini akan kami lakukan jika kami diamanahkan,” kata Pak Uda sapaan akrabnya.
Saat ini, lanjut Pak Uda, perubahan mental para generasi muda cukup membuat prihatin. Tak sedikit masyarakat tertanggung dengan perubahan mental yang disebabkan maraknya peredaran narkoba.
“Untuk mengubah itu tentunya harus punya keberanian. Saya dan mas Hendro jika diamanahkan menjadi wali dan wakil wali kota, akan mengambil tindakan perubahan itu. Tentunya, kami juga meminta dukungan dari semua pihak agar apa yang kita cita-citakan bersama dapat terwujud,” urainya.
Zainuddin Purba juga membeberkan, bahwa dirinya sudah pernah dirayu oleh para mafia narkoba untuk tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan mereka. “Demi Allah, saya pernah ditawari mobil. Bahkan saya juga ditawari pendanaan untuk maju di Pilkada ini. Tapi saya tidak mau itu. Lebih baik saya kalah atas izin Allah dari pada saya berkerja sama dengan para bandar narkoba,” tegasnya.
Akibat tidak menerima tawaran tersebut, sambungnya, fitnah dan hujatan terus mengalir dari mereka para mafia narkoba. “Tapi hujatan tersebut tidak menyurutkan langkah kami. Jika izin Allah kami menang, kami basmi narkoba di kota ini,” pungkasnya.
“Insya Allah, jika kami memimpin kota ini, tahun pertama narkoba kita bersihkan. Tahun kedua, kami ciptakan 1000 lapangan pekerjaan baru. Contoh kecil untuk lapangan pekerjaan, kita akan kelola SPAM yang dibangun pemerintah pusat. Asumsi kami, jika itu bisa kita kelola, 500 pekerja bisa ditampung,” bebernya.
Di KPU, Zainuddin Purba dan para ketua partai pengusung berharap, agar KPU, Bawaslu dan TNI/Polri, dapat menjalankan tugas dengan netral. “Kami berharap, Polisi dan TNI bisa mendeteksi dini segala gangguan terhadap pemilih, agar semua pemilih dapat riang gembira, tidak ada tekanan saat memberikan hak suaranya,” tutur Pak Uda.
“Jika deteksi dini gangguan tersebut dilakukan, maka proses demokrasi berjalan dengan baik. Kami sangat meyakini, siapa wali kota dan wakilnya, sudah jauh hari ditetapkan oleh Allah. Karena itu, semua pihak diharapkan bekerja dengan tupoksinya masing-masing,” tambah Pak Uda.
Begitu juga dengan Ketua DPD Partai Golkar, Noor Sri Syah Alam Putra, berharap penyelenggara Pilkada bersikap netral demi tegaknya demokrasi. “Netralitas harus dijunjung tinggi dan kami akan kawal netralitas ini. Berikan sanksi kepada ASN yang tidak netral. Black campaign juga tidak perlu dan black campaign ini jangan keluar dari tim Zainuddin-Hendro,” tegas Kires sapaan Noor.
Usai mendaftar, Pak Uda dan rombongan disambut simpatisannya di luar gedung KPU. Yel-yel dukungan terus dilontarkan para pendukung pasangan ini. “Binjai Bersih, Binjai Berseri. Zainuddin-Hendro, menang. Kawal, mainkan sampai jadi,” teriak simpatisan Zainuddin-Hendro di halaman KPU Binjai. (a34)