LABUHANRUKU (Waspada): Intensitas curah hujan di Kabupaten Batubara dinilai meningkat, sejalan musim pasang rob. Akibatnya sejumlah kawasan di desa pesisir dilanda banjir, Senin (16/6).
” Beginilah jika bersamaan pasang laut. Kawasan permukiman tempat tinggal terendam banjir. Sebab air hujan tertahan untuk turun kelaut melalui sungai dan meluber kedarat,” sebut Mukhtar dan Jali kepada Waspada menanggapi tempat tinggalnya lingkungan VI Tanjungputus/Kampung Kedah Labuhan Ruku, Kec Talawi terendam banjir akibat tingginya curah hujan sejak Minggu malam hingga berlanjut Senin (15-16/5).
“Jika pun terjadi pasang lingkungan tempat tinggal kami tak separah begini menggenangi sampai kedalam rumah dan hanya sebatas diluar halaman rumah,” ujarnya lagi.

Menurutnya pasang laut merupakan penomena alam kerap terjadi melanda kawasan pesisir Batubara diwaktu sore maupun subuh dinihari. Beberapa saat kemudian pasang surut kembali ke laut.Kehadiran pasang tak terhampang dampak kerusakan lingkungan pantai/sungai sebagian kondisi hutannya telah punah dan beralih fungsi menjadi areal perkebunan dan perkembangan permukiman kavlingan pertapakan perumahan maupun pembangunan oleh pemodal kuat yang terkesan luput dari perhatian penindakan.
Selain itu wilayah Batubara berhadapan dengan laut, sehingga menjadi sasaran pasang dan banjir kiriman akibat hujan dari daerah atas seperti Kab Simalungun.

Banjir melanda Kab Batubara selama ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa namun kerugian material diderita warga baik kerusakan tanaman petani karena terendam air dan menggenangi rumah dan sarana umum jalan berekses menganggu kelancaran aktivitas sehari-hari. Mengantasipasi banjir Pemkab Batubara di masa kepemimpinan Bupati Ir.H. Zahir, M.AP melalui dinas terkait melakukan normalisasi atau pendalaman terhadap titik sungai yang tersebar di Kab Batubara menggunakan alat berat, terutama yang mengalami kondisi pendangkalan agar genangan banjir dapat leluasa terbuang mengalir ke laut dan tidak sampai lama bertahan.
Tingginya intensitas hujan bersamaan pasang rob warga yang bermukim di area bantaran sungai untuk senantiasa waspada akan potensi banjir. (a.18)