Scroll Untuk Membaca

Sumut

BWF 2023 Ajang Kembalikan Karakter Batak yang Hilang Lewat Sastra

Kecil Besar
14px

TOBA (Waspada) : Bupati Toba, Poltak Sitorus menaruh harapan besar terhadap para sastrawan dan penulis yang hadir pada acara Balige Writers Festival 2023 di Balige. Festival yang diisi dengan berbagai diskusi soal tulis-menulis, sastra, budaya hingga pariwisata ini digelar sejak 27-29 Oktober di beberapa tempat di Balige, Kabupaten Toba.

Di hadapan para sastrawan dan penulis yang hadir pada hari ke dua di Damar Toba Lumban Silintong, Sabtu (28/10) siang, Poltak Sitorus memaparkan soal mindset (pola pikir) dan karakter Batak yang kini hilang, terutama kepedulian dan sifat gotong royong.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BWF 2023 Ajang Kembalikan Karakter Batak yang Hilang Lewat Sastra

IKLAN

“Dengan mengandalkan kepedulian dan gotong royong, orang Batak terdahulu mampu membangun Ruma Gorga yang jika dinilai dengan uang saat ini bisa mencapai Rp 1,5 miliar. Sekarang itu perlahan hilang dan lebih memilih sendiri-sendiri,” kata Poltak Sitorus.

Dirinya membenarkan bahwa hal paling sulit dikerjakan di Kabupaten Toba adalah merubah mindset masyarakat. Hal ini bahkan pernah dia ceritakan kepada salah seorang menteri saat ditanya soal pekerjaan paling sulit yang pernah dia hadapi.

“Saya kira kita harus bisa mengembalikan karakter orang batak yang hilang itu. Kami Batak itu sangat peduli, Pak,” katanya di hadapan para penulis dan sastrawan yang hadir.

“Kami para perantau bisa maju karena kepedulian. Kalau anak pertama itu, Pak, itu panggil adik-adiknya disekolahkan, meski dia sampai ‘berdarah-darah’ ,” ujarnya menambahkan.

Karena itu, lewat Balige Writers Festival 2023, Poltak Sitorus berharap para sastrawan dan penulis dapat melahirkan tulisan-tulisan bernilai budaya yang dapat mengembalikan karakter yang hilang itu.

“Harapan kita lewat pertemuan ini, apa yang hilang itu kita kembalikan Pak. Kepedulian itu,” katanya menambahkan.

Saat ini, Pemkab Toba terus berupaya menyosialisasikan karakter orang Batak yang mulai hilang melalui program Batak Naraja, yang berfilosofi kepedulian, santun, pandai bijaksana dan taat hukum.

“Marilah kita tulis sastra yang merubah mindset. Mindset yang peduli, yang santun, ketiga harus pandai.bijaksana. Keempat harus taat hukum,” katanya.

“Kami sangat berharap lewat Balige Writers Festival ini, mindset dan karakter itu kita kembalikan lagi. Tak ada gunanya ilmu kalau tidak merubah hidup. Hari ini banyak ilmu yang kita dapatkan, saya kira itu bisa merubah hidup, merubah mindset, merubah karakter,” katanya mengakhiri. (rg)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE