MADINA (Waspada): Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution berkeinginanan Madina menjadi daerah pemasok utama beras untuk kabupaten/kota tetangga.Hal ini tentunya hanya bisa dicapai dengan meningkatkan hasil panen maupun optimalisasi lahan rawa di daerah.
Demikian disampaikan bupati saat mengikuti acara Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Bersama Presiden secara daring di lokasi panen raya Desa Huraba II, Kecamatan Siabupada, Senin, (7/4). Turut hadir Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi Nasution, Dandim 0212/Tapsel, Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Muhammad Nasrul Hilmi Nasution, dan Kapolsek Siabi, AKP. Rizki Anwar mewakili Polres Madina
Kemudian Asisten II, Ahmad Meinul Lubis, Kadis Pertanian, Sihar Nasution, Kadis Ketahan Pangan, Taufil Zulhandra Ritonga, Kadis Kominfo, Azhar Paras Muda Hasibuan, Kadis Perkim, Ruly Andriadi Lubis, Kadis PUPR, Elviyanti Harahap, camat, dan sejumlah pimpinan OPD lainnya hadir secara daring dari lokasi panen di Desa Huraba II, Kecamatan Siabu.Panen Raya Padi secara serentak ini dipimpin Presiden Prabowo Subianto yang diikuti 172 kepala daerah tingkat kabupaten/kota dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Bupati Madina, Saipullah Nasution mengaku bangga dengan petani di kabupaten ini yang masih berkontribusi mencukupi kebutuhan beras masyarakat Madina. Bupati berharap, pada tahun-tahun mendatang produksi bisa lebih maksimal agar bisa menjadi pemasok bagi daerah tetangga, yang tentunya ini membutuhkan kerja sama semua pihak.
Apa lagi ketahanan pangan merupakan bagian dari visi dan misi Saipullah-Atika. Untuk itu, salah satu kebijakan yang diambil nantinya adalah mempertahankan lahan-lahan persawahan produktif agar tidak menjadi permukiman.Kebutuhan beras memang tinggi, tapi menjadi tantangan sendiri bagi kesehatan. Karena itu, bupati mendorong agar petani juga memproduksi jenis padi yang rendah karbohidrat seperti beras merah.
Bupati juga memaparkan, saat ini hasil panen masyarakat baru 5,4 ton per hektare, sehingga optimalisasi lahan rawa tahun 2025 yang mencapai 2.500 hetare harus benar-benar dimaksimalkan sehingga bisa mencapai rata-rata 6 ton.Karena di beberapa daerah ada yang 7 ton, ada juga yang di bawah 5,4 ton dan ini harus menjadi perhatian dan fokus Dinas Pertanian.
Sementara itu Dandim 0212/TS, Letkol Inf, Delli Yudha memgaku TNI menerima instruksi dari Presiden Prabowo untuk terlibat dalam pendampingan penguatan ketahanan tangan, utamanya padi, yang sifatnya hanya mendampingi di lapangan agar program pemerintah berjalan maksimal dengan harapan masyarakat lebih sejahtera.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution menjelaskan panen raya ini merupakan hasil masa tanam (MT) 2 optimalisasi lahan 2024. Untuk Kecamatan Siabu, kata dia, ada 900 hektare yang dikelola 11 brigade pangan.Mewakili desa, Kepala Desa Huraba II, Kasmir Dalimunthe mengaku petani masih butuh perhatian serius dari pemerintah karena masih ada yang Indeks Pertanaman (IP) sawah pada angka satu dan dua, artinya masih di bawah rerata IP kabupaten yang sudah mencapai angka 2,5.
Acara panen raya ini ditandai dengan pemotongan batang padi oleh bupati, wakil bupati, dandim, anggota DPRD, kadistan, camat, kapolsek, dan kepala desa. Bupati dan wakil juga sempat mencoba mengemudikan mesin panen padi.(a32).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.