Bupati Dan Wabup Nisel Sidak Dinkes, Temukan 2 Mesin Dan Sparepart Mobil Ambulans Hilang

  • Bagikan
Bupati Nias Selatan, Sokhiatulo Laia bersama Wakil Bupati, Ir.Yusuf Nache, ST, MM saat melakukan inpeeksi mendadak di Dinas Kesehatan menemukan dua mesin dan beberapa sparepart dari sejumlah mobil ambulans sudah hilang. Selain itu sejumlah mobil ambulans juga terparkir lama karena mengalami rusak parah. Waspada/Budi Gowasa.
Bupati Nias Selatan, Sokhiatulo Laia bersama Wakil Bupati, Ir.Yusuf Nache, ST, MM saat melakukan inpeeksi mendadak di Dinas Kesehatan menemukan dua mesin dan beberapa sparepart dari sejumlah mobil ambulans sudah hilang. Selain itu sejumlah mobil ambulans juga terparkir lama karena mengalami rusak parah. Waspada/Budi Gowasa.

TELUKDALAM, Nisel (Waspada): Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia dan Wakil Bupati Ir.Yusuf Nache, ST., MM  pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), salah satunya di Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Rabu (9/4) lalu.

Sidak oleh Bupati Sokhiatulo Laia dan Wabup Yusuf Nache di Dinas Kesehatan Nisel terkait peristiwa jenazah seorang pasien dari Puskesmas Lolomatua yang terpaksa diangkut menggunakan becak bermotor karena dua mobil ambulans Puskesmas tersebut dalam keadaan rusak.

Diketahui pasien yang meninggal saat dirawat di Puskesmas Lolomatua, Senin (31/3) lalu bernama Ina Atur Ndruru, warga Desa Loloanaa, Kecamatan Ulunoyo, Kabupaten Nias Selatan, kejadian tersebut beredar luas di medsos akun facebook dan tiktok

Sokhiatulo Laia didampingi Yusuf Nache kepada wartawan memaparkan tujuan kedatangan mereka salah satunya untuk melihat langsung sejumlah mobil ambulans yang rusak terparkir di halaman Dinkes.

Bupati Dan Wabup Nisel Sidak Dinkes, Temukan 2 Mesin Dan Sparepart Mobil Ambulans Hilang

Setelah mengecek mobil ambulans, ditemukan dua unit tidak ada lagi mesin dan begitu juga beberapa sparepart, seperti gerdang, pelak dan as tarek dan sparepart lainnya hilang.

Atas peristiwa tersebut, Bupati Sokhiatulo dengan tegas menyampaikan kepada Kadis Kesehatan, dr. Henny K Duha untuk dilaporkan kepada pihak aparat penegak hukum untuk diusut siapa saja yang terlibat atas kehilangan beberapa mesin dan peralatan mobil ambulans tersebut.

“Bagi siapa yang bermain-main atau terlibat dalam permasalahan ini, harus diproses secara hukum yang berlaku di NKRI,” tegas Sokhiatulo.

Wakil Bupati, Yusuf Nache juga menambahkan seandainya ada yang bermain-main atau ada yang terlibat dalam hal ini harus diproses, pihaknya menunggu hasil sesuai pengakuan Kadis Kesehatan bahwa masalah ini akan dilaporkan kepada aparat penegak hukum.

“Maka hasil itu nanti yang dilaporkan kepada kami, karena pemilik barang itu adalah Dinas Kesehatan, selanjutnya Kadis Kesehatan yang melaporkan kepada kami apa hasil laporan kepada aparat penegak hukum,” ujar Yusuf.

“Kalau ada oknum dari Dinkes yang terkait atau terlibat tentu ada aturan dan regulasi yang mengatur hal ini, kami menunggu hasil dari kadis atas koordinasi dengan pihak aparat penegak hukum,” tandas Yusuf.

Menanggapi hal tersebut Kadis Kesehatan, dr. Henny K.Duha mengaku hilangnya mesin dan sprepart dari sejumlah mobil ambulans tersebut baru dia ketahui pada Februari 2025 lalu. Hal itu dia ketahui ketika adanya pengecekan fisik sejumlah ambulans yang rencananya akan dilelang.

“Mohon maaf memang kami baru tau bulan Februari 2025, dan kami sudah memanggil para satpam untuk mendapatkan informasi siapa tau mereka melihat dimana keberadaan sparepart dan mesin itu atau siapa yang mencuri, membongkar atau dibawa kemana,” ujar Heni.

Pihaknya juga diberi waktu oleh bagian aset dari keuangan daerah untuk ditelusuri dulu dimana mesin dan onderdil berada. “Kami memang sudah menelusuri dan kami juga tidak tau informasi. Mungkin ke depan pihaknya akan melaporkan ke polisi bahwa kami kehilangan barang,” ungkap Henny.

Mengenai CCTV, dr.Henny mengaku bahwa pihaknya tidak sempat memasang kamera pengawas  di bagian luar gedung dan hanya terpasang di dalam ruangan. “Jadi orang-orang yang dicurigai tidak bisa terlihat siapa saja mobilisasi di area parkiran Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Terkait biaya pemeliharaan, Henny mengaku memiliki anggaran Rp200 juta setahun, namun dengan jumlah 29 unit ambulans, pihaknya tidak dapat akomodir seluruhnya untuk perbaikan.

Henny juga mengaku mengenai kerusakan dan barang yang hilang sejumlah mobil ambulans tersebut pihaknya belum melaporkannya kepada Bupati periode sebelumnya maupun kepada penegak hukum.

Pada tempat terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Nias Selatan dari Partai PDIP, Gedonisius Maduwu, SE menyoroti buruknya pelayanan Dinas Kesehatan terhadap  masyarakat. 

Seperti yang terjadi belakangan ini, hanya karena alasan mobil ambulans rusak, terpaksa jenazah pasien yang meninggal di salah satu Puskesmas terpaksa diangkut dengan menggunakan becak motor barang untuk diantarkan ke rumah duka.

“Secara pribadi, saya merasa kecewa terhadap Dinas Kesehatan Nisel tidak menjaga aset yang telah dibelanjakan dengan menggunakan uang rakyat. Hanya tau menggunakan tidak tau merawat,” ujar Gedonius kesal.

Mengenai permasalahan banyaknya mobil ambulans yang terduduk atau rusak, sebagian mesin dan sparepart hilang di area parkiran Dinkes Nisel, pihaknya sebagai anggota DPRD khususnya Komisi II dalam waktu dekat, mulai dari Kadis dan pihak terkait serta seluruh kepala Puskesmas akan mengadakan rapat dengar pendapat (RDP).

Bupati Dan Wabup Nisel Sidak Dinkes, Temukan 2 Mesin Dan Sparepart Mobil Ambulans Hilang

Sementara Kabid Aset BPKPD Nisel,  Robert A. Pasaribu ketika dikonfirmasi Waspada, Kamis (10/4) menyampaikan bahwa masalah ambulans dalam penggunaannya atau pencatatan aset menjadi tanggungjawabnya masing-masing OPD.

Tugas Bidang Aset BPKPAD Nisel bukan menjaga barang setiap OPD tetapi mengkoordinasikan, membantu dalam hal mencatat dan mengusulkan untuk penghapusan melalui lelang.

“Jadi itu semua berdasarkan usulan dari masing-masing OPD, jika barang sudah terkumpul,^ beber Robert.

Terkait mobil ambulans Dinas Kesehatan, sesuai permohonan mereka untuk dihapuskan atau dilelang. Pada pertengahan 2024 lalu pihaknya telah mendatangkan pejabat penilai dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dari Kementerian Keuangan.

“Jadi, kemarin awal tahun 2025 kami menerima laporan dari Dinas Kesehatan secara lisan bahwa beberapa unit mesin dan sparepart mobil ambulans hilang. Atas laporan tersebut pihaknya langsung meninjau lokasi, dan menyebarkan informasi tersebut bahwa sebagian mesin dan sparepart mobil ambulans sudah hilang,” ungkap Robert.

Atas kejadian tersebut, melihat kondisi kendaraan tidak utuh lagi tentunya menghambat dan tidak bisa masuk daftar lelang lagi. 

“Kalau itu kita paksakan dihanguskan atau lelang sama saja bunuh diri, karena kondisi kendaraan tidak seperti penilaian KPKNL pertengahan tahun 2024, lalu” pungkas  Robert. (chbg).

.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Bupati Dan Wabup Nisel Sidak Dinkes, Temukan 2 Mesin Dan Sparepart Mobil Ambulans Hilang

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *