DELISERDANG (Waspada): Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, melatih 6 orang mahasiswa magang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam.
Magang selama 6 minggu itu untuk mempraktikkan teknik kesiapsiagaan dan kedaruratan terhadap bencana, BPBD Deliserdang mengharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu membantu masyarakat menanggulangi bencana
Hal itu diungkapkan Kaban Penanggulangan Bencana Daerah Deliserdang, Amos F Karo-karo SSos MAP melalui Kabid Kesiapsiagaan dan Kedaruratan, dr Boyke Sihombing, Selasa (18/4) di Lubukpakam.
“Mahasiswa PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau magang yang merupakan sarjana kesehatan masyarakat itu nantinya diharapkan dapat memperoleh ilmu dan menerapkannya saat terjadi bencana non alam seperti pada masa Pandemi Covid-19,” katanya.
dr Boyke Sihombing menjelaskan magang mahasiswa yang dilaksanakan 17 April hingga 26 Mei 2023, diberi arahan dan bimbingan terkait keselamatan kesehatan kerja di lapangan saat menangani bencana non alam dan bencana alam.
Katanya, sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP) petugas penanganan bencana dibekali kesiapan untuk menggunakan dan fungsi Alat Pelindung Diri (APD) sebagai pengaman, seperti helm, senter, baju parasut, sepatu boat karet, saat melaksanakan tugas penanganan dan evakuasi korban bencana.
Selanjutnya diberi bimbingan agar petugas penanganan bencana dapat memberi penyuluhan, inovasi, motivasi dan edukasi terhadap masyarakat di daerah tempat terjadinya bencana, sehingga korban bencana dapat diarahkan menuju titik dimana mereka dievakuasi.
“Mereka dapat memperoleh data dan mengumpulkan data untuk memberi kebijakan serta arahan terhadap masyarakat korban bencana, bisa mengikuti penanggulangan bencana menuju titik dimana mereka dievakuasi” ungkap dr Boyke.
Sementara itu salah seorang Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam Cahaya Putri 23, mengaku baru 2 hari melaksanakan magang, namun sudah menambah wawasan sehingga mereka bisa percaya diri untuk berkomunikasi kepada orang lain. “Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak dr Boyke yang telah memberikan ilmu dan motivasi agar kami lebih percaya diri dan supaya tidak panik saat terjadi bencana,” ungkapnya. (a16/a01).