TOBA (Waspada): Organisasi Boru Toba Marsada (Botoma) mengunjungi korban pelecehan seksual terhadap anak di Kecamatan Silaen, Rabu (23/10). Korban merupakan siswa kelas 9 di salah satu SMP di Kecamatan Silaen dan baru berusia 15 tahun. Pelaku seorang Guru SD berinisial WB, 42, dan kini telah mendekap di Mapolres Toba pasca ditetapkan oleh penyidik sebagai tersangka.
Sebut saja Bunga, korban mengalami pelecehan hingga persetubuhan yang dilakukan pelaku di rumah kontrakan pelaku pada, Jumat (4/10). Sebelumnya, orang tua korban inisial AP, 45, sempat merasa kuatir pasalnya anaknya hingga pukul 21.00 WIB tidak ada di rumah. AP lalu menanyakan keberadaan korban kepada salah seorang saksi bernama Alexander Panjaitan, lalu saksi menyebutkan bahwa korban pulang sekolah dibonceng pelaku dan dibawa menuju rumah pelaku.
Orangtua korban yang curiga mendatangi rumah kontrakan pelaku dan membawa korban pulang. Setibanya di rumah, korban mengaku telah mengalami pelecehan seksual dan persetubuhan. Keesokan harinya, Sabtu (5/10) orang tua korban langsung membuat laporan polisi di Unit PPA Polres Toba dan pelaku langsung diamankan tanpa perlawanan.
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendampingan perempuan dan anak, Botoma hadir untuk memberikan bantuan hukum dan dukungan moral serta penguatan bagi korban dan keluarganya.
“Kasus ini sangat memprihatinkan karena dilakukan oleh salah seorang oknum guru yang seharusnya jadi pengayom dan teladan bagi para siswa, dan harus menjadi perhatian serius bagi kita semua termasuk Pemkab Toba. Kami Botoma akan terus berupaya membantu korban dan memastikan keadilan ditegakkan hingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal yang sifatnya berkekuatan hukum tetap” ujar Yana Gultom mewakili Botoma.
Tak lama kemudian, hadir Calon Wakil Bupati Toba Nomor Urut 1, Anugerah Puriam Naiborhu. Pria yang akrab disapa Gaga ini mengaku prihatin dengan peristiwa yang dialami korban sehingga turun langsung melihat kondisi korban saat ini.
Dalam kesempatan ini, Gaga juga memberikan dukungan mental kepada korban dan mendorongnya untuk tetap semangat belajar dan bersekolah. Gaga mengatakan bahwa apa yang terjadi pada korban saat ini bukanlah akhir dari segalanya, tapi korban berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik dan kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya.
“Saya ingin memastikan korban tidak hanya mendapatkan perlindungan hukum, tetapi juga motivasi untuk melanjutkan pendidikan. Saya juga akan komunikasikan dengan pihak sekolah agar korban jangan sampai mengalami pembulian bilamana nanti si korban kembali ke sekolah. Pendidikan adalah kunci masa depan yang lebih baik,” ujar Gaga.
Dalam kesempatan itu, Gaga juga menyerahkan bantuan berupa sembako sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap keluarga korban. (rg)