BINJAI (Waspada): Kota Binjai sedang menghadapi masalah serius dalam pengelolaan sampah. Dengan hanya 18 unit armada pengangkut dan 25 unit bak sampah, kapasitasnya jelas tak memadai. Parahnya, sebagian besar peralatan ini sudah berusia 15–20 tahun dan sering rusak.
Adi, Kepala Tim Angkutan Sampah DLH Kota Binjai, mengakui keterbatasan ini. “Armada kita cuma 18 unit, bak sampah 25, tapi semuanya sudah tua rata-rata 15-20 tahun,” ujarnya saat berbincang dengan Waspada.id di halaman kantor DLH. Ia menambahkan, idealnya Binjai butuh 24 armada dalam kondisi prima.
Persoalan ini diperparah dengan bak sampah tanpa penutup. Sampah mudah berhamburan, menimbulkan bau tak sedap, dan mengganggu kenyamanan warga serta pengguna jalan. Meski DLH sudah mengajukan anggaran untuk peralatan baru setiap tahun, hingga kini belum ada realisasi.
“Sudah diajukan tiap tahunnya, tapi tak kunjung ditindaklanjuti,” keluh Adi. Bahkan, anggaran perbaikan yang ada pun tak mencukupi. “Ada dana, tapi jumlahnya sangat terbatas,” jelasnya.
Tak hanya alat yang bermasalah, perlengkapan petugas kebersihan juga minim. Sebagian belum memiliki helm, sepatu, dan sarung tangan standar. “Kalau ada anggaran, pasti kami prioritaskan untuk itu,” kata Adi.
Seorang pekerja angkutan sampah mengeluh, “Mobil sering mogok karena sudah tua, tapi kami dipaksa angkut sampah lebih banyak,” kata pekerja pengangkut sampah.
Situasi yang dialami DLH Kota Binjai memperlihatkan betapa daruratnya situasi pengelolaan sampah di Kota Rambutan tersebut.
Dengan kondisi ini, pemerintah kota setidaknya segera mengevaluasi sistem pengelolaan sampah. Penambahan armada, perbaikan bak sampah, dan peningkatan anggaran menjadi solusi mendesak. Tanpa langkah cepat, masalah ini akan terus membebani lingkungan dan kualitas hidup warga. (han/a34)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.