DELISERDANG (Waspada): Sat Reskrim Polresta Deliserdang, akan melakukan penyelidikan terkait tindak kriminal pasca bentrok 2 kelompok pemuda yang berujung pada pembakaran 2 unit mobil dan 2 unit sepeda motor serta hilangnya sejumlah sepeda motor di Desa Tadukanraga Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir Kabupaten Deliserdang.
Hal itu diungkapkan Kapolresta Deliserdang melalui Kasat Reskrim, Kompol Risqi Akbar SIK Kamis (10/4) sore, di Mapolresta Deliserdang. Polresta Deliserdang berkomitmen untuk mengawal proses penyelesaian itu secara adil dan transparan, demi terciptanya ketertiban dan keadilan di tengah masyarakat.
Risqi menyebut, Polresta Deliserdang telah menerima Laporan Pengaduan (LP) terkait hilangnya sepeda motor yang saat itu di parkir di pinggir jalan, milik dari kelompok pemuda yang melakukan pengamanan, Kamis (10/4) sore, di SPK Terpadu Polresta Deliserdang.
Selanjutnya, Sat Reskrim Polresta Deliserdang akan melakukan penyelidikan terkait tindak kriminal dengan mengamankan sejumlah barang bukti termasuk 2 mobil dan 2 sepeda motor yang sudah hangus dibakar.
Sedangkan sebelumnya usai bentrok, Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Hendria Lesmana SIK MSi bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemkab Deliserdang, Drs Zainal Abidin, dan Kepala Desa Tadukanraga M Dermawan, serta tokoh masyarakat STM Hilir, memfasilitasi pertemuan diantara 2 kelompok yang bentrok, Rabu (9/4) sore, di kantor Kesbangpol Deliserdang.
Pada pertemuan yang dihadiri 2 kelompok pemuda yang bertikai, kedua kelompok sepakat untuk menyelesaikan konflik diantara kedua kelompok di lahan HGU PTPN 2. Kedua kelompok sepakat untuk saling menjaga stabilitas keamanan dan menyelesaikan konflik melalui musyawarah serta menempuh jalur hukum.
Pada kesempatan itu, Kapolresta Deliserdang mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh suasana. Permasalahan itu harus diselesaikan dengan menjunjung tinggi semangat perdamaian sehingga terwujudnya Sitkamtibmas yang aman dan damai.
Disebutkan, mediasi itu merupakan langkah strategis untuk mencegah potensi konflik sosial lebih luas dan diharapkan menjadi titik awal menuju solusi yang dapat diterima semua pihak untuk menjaga keutuhan sosial masyarakat di Kecamatan STM Hilir. (a16).
