AEKKANOPAN (Waspada) : Beberapa titik rawan akan jebolnya benteng Sungai Kualuh akibat curah hujan belakangan ini cukup tinggi yang berdampak nantinya membanjiri rumah dan lahan perkebunan milik warga di beberapa titik desa berada di Kecamatan Kualuh Selatan dan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Belakangan ini titik rawan di benteng Sungai Kualuh terancam jebol tepatnya di sekitar Dusun Kampung Jeruk, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan. Runtuhnya benteng secara tiba-tiba dan pohon di sekitar penahan benteng tergerus erosi.
Pertahanan tembok benteng sepanjang 50 meter dengan ketebalan dinding berkisar tinggal 1 meter semakin mengkhawatirkan yang berdampak akan membanjiri ratusan rumah warga di sekitar benteng.
Diketahui, 2 desa terdampak jika benteng jebol yakni Desa Simangalam dan Tanjung Pasir yang meliputi Dusun Huta, Kampung Jeruk, Tanjung Selamat Selatan serta Sidotani. Namun dampak banjir akan meluas hingga Kecamatan Kualuh Hilir.
Sekda Labura M. Suib dikonfirmasi Waspada, Selasa (1/11) menanggapi bahwa penanganan tanggul Sungai Kualuh wewenang dari pada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Sumut) yang tahun 2022 dianggarkan Rp10 miliar.
“Pemkab Labura tentunya selalu melaporkan keadaan tentang tanggul Sungai Kualuh sebab di bawah kewenangan dari Pemprovsu. Perlu disampaikan bahwa tahun ini Proyek penanganan tanggul bersumber dari BTT Pempropsu sekitar Rp10 miliar”, katanya.
Mengingat rawannya tanggul jebol, Waspada mempertanyakan apakah ada dianggarkan tahun 2022 dan wacana tahun 2023 untuk membuat tembok penahan/tanggul Sungai Kualuh.
Lantas Suib menjawab, seingat dirinya tidak ada anggaran tahun 2022 karena dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Sumut.
“Saya pernah ke lokasi dan tentunya hal teknis mengetahui apakah ada anggaran tahun 2023 bisa ditanyakan ke Dinas PU PR. Seingat saya tahun 2022 tidak ada anggaran proyek penanganan tanggul Sungai Kualuh dari Pemkab Labura”, cetusnya. (c04).