PEMATANGSIANTAR (Waspada): Hingga saat ini, belum ada informasi tentang kasus hepatitis akut di Kota Pematangsiantar. Guna mewaspadai adanya hepatitis akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya itu, Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan, membuat surat edaran dan telah berkordinasi dengan seluruh rumah sakit di kota itu.
Kadis Kesehatan dr. Ronald H Saragih mengungkapkan hal itu ketika dihubungi melalui seluler, Minggu (8/5) sehubungan dengan surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang kasus hepatitis akut.
Dalam surat edaran tentang kasus hepatitis akut itu, sebut dr. Ronald, masyarakat diharapkan tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.
“Sesuai surat edaran itu, kasus hepatitis akut itu terjadi pada anak berusia satu bulan hingga 16 tahun dan gejalanya sindrom jaundice atau penyakit kuning, air kencing berwarna gelap, feses atau tinja pucat, kuning pada sklera (dinding penyangga bola mata) dan kulit, lemas, nyeri sendi atau otot, diare, mual, muntah dan nyeri di bagian perut,” imbuh dr. Ronald.
Pada bagian akhir surat edaran, diminta kepada masyarakat yang mengalami atau menemukan kasus dengan gejala-gejala itu, agar langsung menghubungi fasilitas terdekat, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut seperti di Puskesmas terdekat, Dinas Kesehatan atau langsung datang ke RSUD dr. Djasamen Saragih.(a28).
Keterangan foto: Kadis Kesehatan Pemko dr. Ronald H Saragih yang dihubungi melalui seluler, Minggu (8/5) menyebutkan, hingga saat ini belum ada informasi tentang kasus hepatitis akut di Kota Pematangsiantar dan telah membuat surat edaran serta telah berkordinasi dengan seluruh rumah sakit di kota itu, guna mewaspadai adanya kasus hepatitis akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya itu.(Waspada-Edoard Sinaga).
Pematangsiantar, Minggu 8 Mei 2022
Hormat saya,
Edoard Sinaga