SIMALUNGUN (Waspada): Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematangsiantar kembali menjalin silaturahmi dengan Polres Simalungun, Jumat (31/5/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergitas antara Lapas Kelas IIA Pematangsiantar dengan pihak Polres Simalungun. Dalam kunjungan itu, Kepala Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, M. Pithra Jaya Saragih didampingi Kasi Kamtib Lapas, Bohera Pardede bersama Ka. KPLP Lapas, Erwin Siregar.
Kedatangan Kalapas beserta jajaran ini disambut dengan hangat Kapolres Simalungun, AKBP Choky S Meliala, didampingi Kasat Narkoba AKP Irvan Rinaldy Pane dan Kasat Intel Iptu Teguh Raya Sianturi.
Dalam pertemuan itu, Kalapas M.Pithra Jaya Saragih menyampaikan beberapa poin penting untuk informasi yang diketahui bersama seperti jumlah tahanan, narapidana, program pembinaan kemandirian maupun kepribadian dan lain lain.
Kegiatan silaturahmi ini juga turut digelar dalam rangka membahas agenda Koordinatif dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban baik di dalam maupun di luar Lapas, sekaligus mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya ganguan Kamtib.
Lapas Pematangsiantar merupakan Lembaga Pemasyarakatan yang melayani dua daerah hukum yakni Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun, terkait hal ini, Kapolres Simalungun juga turut melakukan koordinasi dengan pihak Lapas terkait penerimaan tahanan ke Lapas.
Sementara, Kapolres Simalungun AKBP Choky S Meliala, menyampaikan pentingnya kerjasama dan koordinasi yang baik antara Polres Simalungun dengan pihak Lapas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Pertemuan ini juga membahas berbagai isu terkait keamanan, termasuk pengawasan terhadap narapidana.
Pada kegiatan silaturahmi ini, hadir juga Kalapas Narkotika Pematangsiantar dan Kepala Imigrasi Pematangsiatar. Hal ini juga tentunya bertujuan untuk memperkuat Sinergitas antara Kemenkumham dengan Polri terkhusus di daerah Siantar-Simalungun.
Dengan demikian, dengan adanya dukungan dari pihak Polri, diharapkan pelayanan yang diberikan oleh Instansi Kemenkumham dapat terwujud dengan prima sehingga dampaknya dapat dirasakan secara luas.(a27)