KARO (Waspada) : Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Karo melakukan pengecekan ke beberapa peternakan babi usai beberapa kasus virus African Swine Fever (ASF) merebak di beberapa daerah di Sumatera Utara, Kamis (1/12).
Kadis Pertanian dan Peternakan Karo Metehsa Karo-karo didampingi Kepala Bidang Peternakan Rafael Amigo Simbolon dan Kepala Seksi Kesehatan hewan drh Siska br. Tarigan menjelaskan, bahwa pihaknya mensosialisasikan agar para peternak mampu mengantisipasi penularan atau masuknya virus ASF.
“Kita sampaikan kepada Peternak untuk menerapkan Bio Security, supaya menjaga agar tidak ada sembarangan orang yang masuk, kedua tetap melakukan penyemprotan disinfektan supaya aman,” Ucap Metehsa.

Untuk memeriksa hewan ternak khususnya babi yang terkena virus ASF antara lain, adanya ruam atau tanda kemerahan di balik telinga, karena di area tersebut banyak pembuluh darah yang pecah, ataupun di perut, dan kemudian mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat celcius.
Metehsa mengimbau agar masyarakat tidak membeli hewan ternak dari luar, dan apabila terdapat hewan ternak yang mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya dipisahkan dengan hewan ternak yang lainnya untuk menghindari transmisi virus.
“Tetap jaga kebersihan, supaya tidak tertular dengan yang lainnya. Sedangkan apabila ditemui ada yang mati atau terkena, agar segera di kubur dan jangan dibuang sembarangan, sesuai SOP,” Imbau Metehsa.
Dan apabila nantinya masyarakat menemukan ternaknya mengalami gejala tersebut, agar segera melaporkan kepada petugas, baik perangkat desa ataupun kecamatan, agar berkordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo untuk dilakukan langkah antisipasi penularan yang lebih luas lagi.
Untuk diketahui, virus ASF tidak dapat menular ke manusia ataupun sebaliknya, namun manusia bisa menjadi median terbawanya virus ke hewan karena dapat menempel di tubuh maupun pakaian, maka dari itu sebaiknya sebelum masuk ke area peternakan lakukan disinfektasi terlebih dahulu. (cto)