PEMATANGSIANTAR (Waspada): Angka kemiskinan di Kota Pematangsiantar mengalami penurunan dari 8,32 persen pada 2021 menjadi 7,88 persen pada 2022.
“Angka ini melebihi dari target,” kata Wali Kota Susanti Dewayani saat rapat paripurna DPRD dalam memperingati Hari Jadi ke-152 Pematangsiantar di gedung Harungguan DPRD, Jl. H. Adam Malik, Selasa (2/5).
Karena itu, wali Kota Optimis bisa mencapai penurunan di angka 7,69 persen hingga pada 2024.
Begitu juga dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), menurut Wali Kota juga mengalami penurunan dari angka 11 persen pada 2021 menjadi 9,36 persen pada 2022. “Kita optimis sampai 2024 akan mengejar target penurunan hingga 8,57 persen.”
Wali Kota yang berbicara tentang sejumlah kondisi makro ekonomi Pematangsiantar dalam dua tahun terakhir, juga mengatakan pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 1,23 persen pada 2021 menjadi 3,47 persen pada 2022 dan sampai 2024 targetnya di angka 3,38 persen hingga 4,54 persen.
Kemudian, lanjut Wali Kota, Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) meningkat dari 79,17 pada 2021 menjadi 79,70 pada 2022. “Angka ini tertinggi kedua di Sumut dan hingga di 2024 IPM kita targetkan di angka 80,61.”
Wali Kota juga memaparkan angka Gini Ratio yang mengarah pada pemerataan kesejahteraan yakni di angka 0,307 poin pada 2021 menjadi 0,321 poin di 2022. “Kita targetkan angka Gini Ratio dibawah 0,3.”
Namun, Wali Kota mengingatkan ada kenaikan pada inflasi yang harus menjadi perhatian, mengingat pada 2021 angka inflasi Pematangsiantar 2,12 persen, meningkat menjadi 6,16 persen pada 2022. “Tapi, kita optimis hingga 2024 inflasi kita berada di kisaran 2 hingga 1 persen.”
Menyinggung tentang penghargaan, Wali Kota menyebutkan ada beberapa penghargaan seperti penghargaan Siddhakarya, Penilaian Pembangunan Daerah (PPD), BUMD Awards dan beragam penghargaan lain di bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya serta menjadikannya sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi.
Sebelumnya, Wali Kota mengatakan seiring perjalanan panjang yang telah berlalu selama 152 tahun, Pematangsiantar mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun sosial, ekonomi dan budaya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota mengajak semua pihak untuk saling bersinergi dan bekerjasama dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat sesuai motto “Sapangambei Manoktok Hitei” demi mewujudkan Pematangsiantar sehat, sejahtera dan berkualitas.
“Hendaknya kita juga memaknai dan mampu melaksanakan falsafah Habonaron Do Bona (kebenaran sebagai cikal bakal segalanya) dan bukan dorongan nafsu semata serta Sapangambei Manoktok Hitei (seiring seirama mencapai tujuan),” harap Wali Kota.
Sementara, Ketua DPRD Timbul M Lingga menegaskan peringatan Hari Jadi Pematangsiantar bukan hanya seremonial. “Namun, harus dapat meneladani sifat dari Raja Sangnualuh Damanik, pendiri Pematangsiantar.”
Timbul juga mengajak agar momentum Hari Jadi menjadikannya sebagai refleksi terhadap jalannya roda pemerintahan dan pembangunan dan tentunya pemimpin Pematangsiantar harus mampu mengimplementasikan sifat dari Raja Sangnaualuh Damanik.
“Kita tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Keberagaman masyarakat Pematangsiantar, baik agama, etnis dan budaya harus menjaganya dengan baik serta menjadi modal dasar kuat bagi kita untuk mewujudkan masyarakat sehat, sejahtera dan berkualitas,” imbuh Timbul.
Tampak hadir Kajari Jurist Precisey Sitepu, Kompol Muri Yasnal mewakili Kapolres, Kepala KPw BI Teuku Munandar, Letkol Inf Edy Heriyanto mewakili Danrindam I/BB, Letkol CPL Bomen Situmorang mewakili Danrem 022/PT, Mayor CPM Antonius Sembiring mewakili Dandenpom I/1, Pj Sekda Dwi Aries Sudarto, sejumlah pimpinan OPD Pemko, para camat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya.(a28)