Scroll Untuk Membaca

SumutHeadlines

Aliansi Mahasiswa Unjuk Rasa Desak Kadis Kesehatan Nisel Bertanggung J awab

Aliansi mahasiswa dari GMNI, KMKI dan BEM Universitas Nias Raya melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Kesehatan dan DPRD Kabupaten Nias Selatan, Kamis (17/4). Waspada/Budi Gowasa
Aliansi mahasiswa dari GMNI, KMKI dan BEM Universitas Nias Raya melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Kesehatan dan DPRD Kabupaten Nias Selatan, Kamis (17/4). Waspada/Budi Gowasa

TELUKDALAM, Nisel (Waspada): Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nias Raya (Uni Raya) menggeruduk dan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Kesehatan dan Gedung DPRD Kabupaten Nias Selatan, Kamis (17/4).

Para pengunjukrasa memulai aksinya dengan berorasi di Tugu Simpang Lima Kelurahan Pasar Telukdalam sambil menggelar berbagai spanduk dan poster yang isinya bertuliskan Nias Selatan Darurat Kesehatan serta Copot dan Adili Kadis Kesehatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Aliansi Mahasiswa Unjuk Rasa Desak Kadis Kesehatan Nisel Bertanggung J awab

IKLAN

Setelah beberapa.lama melakukan orasi di Tungu Simpang Lima Pasar Telukdalam, selanjutnya para pengunjuk rasa menuju Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan.

Aksi unjukrasa aliansi mahasiswa tersebut terkait beredar video yang viral di media sosial facebook memperlihatkan jenazah seorang pasien di Puskesmas Lolomatua, Kabupaten Nias Selatan bernama Ina Atur warga Desa Loloana’a, Kecamatan Ulunoyo terpaksa diangkut menggunakan becak bermotor karena dua mobil ambulans di Puskesmas tersebut dalam keadaan rusak.

Aliansi Mahasiswa Unjuk Rasa Desak Kadis Kesehatan Nisel Bertanggung J awab

Setibanya di depan Kantor Dinas Kesehatan Nisel, Koordinator Aksi, Mikael J.Halawa dan Nofaomasi Laia sebagai orator Yusman Tafonao, Kristin Bu’ulolo  secara bergantian melakukan orasi.

Beberapa point penting dalam orasi aliansi mahasiwa dari GMNI ,GMKI dan BEM Uni Raya yang  disampaikan kepada Dinas Kesehatan Nias Selatan, diantaranya mendesak Kepala Dinas Kesehatan agar segera memastikan dan menjamin ketersediaan seluruh fasilitas kesehatan di masing-masing Puskesmas.

Mendesak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar bertanggungjawab dan mengusut tuntas serta melaporkan kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH ) atas kejadian hilangnya 2  unit mesin dan sparepart mobil ambulans milik Pemerintah Daerah Nias Selatan.

Selanjutnya mendesak Kadis Kesehatan agar melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana kesehatan, termasuk pengunaan dana BOK (Biaya Operasional Kesehatan). 

Mendesak Dinas Kesehatan agar menjamin efektivitas keamanan di lingkungan Dinas Kesehatan agar kejadian kehilangan aset milik Pemerintah Daerah tidak terjadi lagi di kemudian hari akibat tidak becus dan bobroknya sistem di Dinas Kesehatan.

Dan terakhir mendesak Kadis Kesehatan Nisel agar menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat karena telah lalai dan menyia-nyiakan uang rakyat melalui pembiaran mobil ambulans yang sudah rusak.

Setelah pengunjuk rasa melakukan orasi beberapa saat, akhirnya Kepala Dinas Kesehatan, dr. Henny K Duha menerima para pengunjuk rasa untuk melakukan dialog.

Dari hasil pertemuan antara aliansi mahasiswa dengan pihak Dinkes, melalui notulen rapat menyepakati beberapa hal yakni Kadis Kesehatan beserta Aliansi Mahasiswa bersama-sama mengawal sampai tuntas kasus kehilangan mesin ambulans yang sedang viral yang telah ditangani oleh Polres Nias Selatan.

Kadis Kesehatan memaksimalkan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan di setiap UPTD Puskesmas di Kabupaten Nias Selatan.

Selanjutnya Kadis Kesehatan memaksimalkan dan meningkatkan efektivitas keamanan di lingkungan Dinas eKsehatan serta Kadis Kesehatan menyesali kejadian viral mengenai pengangkutan jenazah pasien dari Puskesmas Lolomatua menggunakan becak bermotor dan berjanji kejadian yang sama tidak akan terjadi di kemudian hari.

Dan kesepakatan terakhir, pengelolaan anggaran kesehatan akan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku .

Sementara Kadis Kesehatan Nisel, dr. Henny K Duha menyambut baik dan mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa atas kepedulian terhadap pelayanan dan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada disetiap UPTD Puskesmas Nias Selatan.

Disebutkan mengenai mesin mobil ambulans yang telah hilang dan berhasil ditemukan, permasalahan ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Setelah melakukan aksi di Kantor Dinkes, aliansi merengsek menuju  Gedung DPRD Kabupaten Nias Selatan. 

Para pengunjukrasa diterima langsung oleh Wakil Ketua  DPRD, Wira H.Loi, S.H didampingi Ketua Komisi 2, Kristian Laia dan seluruh anggota.

Di hadapan Pimpinan dan anggota DPRD Niasel, aliansi mahasiswa mendesak DPRD Kabupaten Nias Selatan untuk memanggil dan meminta pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan secara terbuka dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP), dan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki kasus hilangnya mesin ambulans secara terbuka. 

Mendesak Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Nias Selatan untuk mempublikasikan dan mengevaluasi secara terbuka anggaran Dinas Kesehatan karena besarnya anggaran yang dialokasikan tidak sebanding dengan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang diterima masyarakat.

Mendesak DPRd Nisel agar segera melakukan audit dan penelusuran menyeluruh terhadap seluruh aset Dinkes.

Pantauan lapangan pada aksi unjuk rasa dari aliansi mahasiswa berjalan dengan tertib dan aman dan dikawal oleh aparat kepolisian dari Polres Nias Selatan. (a26/chbg).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE