7 Nelayan Sumut Terdampar Di Perairan Malaysia

  • Bagikan
7 Nelayan Sumut Terdampar Di Perairan Malaysia
Ketujuh nelayan Sumut yang dipulangkan didata di pos BP3MI Pos Kualanamu.Waspada/Irianto

DELISERDANG (Waspada): Tujuh nelayan asal Sumatera Utara terdampar 3 hari di Perairan Malaysia, diselamatkan kapal Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Informasi dihimpun Waspada, Kamis (9/1) ketujuh nelayan berasal dari Kab.Asahan dan Tanjungbalai dipulangkan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia, melalui Bandara Internasional Kualanamu, Kamis (9/1).

Para nelayan ini sempat terdampar selama tiga hari di laut lepas karena kerusakan kapal saat mencari ikan seminggu menjelang akhir tahun 2024 lalu.

Petugas Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumut Fauzi Lubis bersama Ilham Nasution membenarkan pemulangan para nelayan tersebut.

“Ya, kita mendapatkan surat dari KBRI Malaysia, kepulangan 7 nelayan Indonesia terdampar di Perairan Perak Malaysia,” sebutnya.

Kata dia, tujuh nelayan tersebut, 4 orang dari Asahan, 3 dari Tanjungbalai. “Nelayan dari Kab. Asahan dari laporan yang kita terima saat melaut rusak kapal saat sudah posisi di tengah laut, di mana lepas kipas baling-baling sehingga kapal tidak bisa jalan,” katanya.

Sedangkan nelayan dari Kab.Asahan ini sempat terdampar 3 hari tiga malam di lautan, dan diseret ombak hingga ke Perairan Malaysia. “Untungnya mereka ditemukan kapal APMM sehingga mereka selamat,” terangnya.

“Kalau nelayan Tanjungbalai, kapal motor mereka saat berada di laut bertabrakan dengan kapal yang tidak diketahui karena kondisi malam, sehingga mengalami kerusakan dan diselamatkan kapal APMM,” sambungnya.

“Intinya, setelah kita fasilitas nelayan ini, dilakukan pendataan dan diserahkan pada pihak keluarga,” tambah Fauzi Lubis.

Seorang nelayan Asahan, Nuril Absor, 30 yang ditemui di Pos BP3MI Kualanamu, mengaku mereka berangkat melaut perkiraannya seminggu lagi habis tahun 2024.

Disebutkannya, pada hari naas itu mereka ke tengah hendak mencari ikan. Namun setahu bagaimana belum sempat melepas jaring ikan kipas baling-baling kapal lepas. Sehingga membuat kapal mereka tidak bisa jalan. “Waktu itu tidak ada nelayan yang lewat maka kami tidak bisa minta tolong,” ungkapnya.

Alhasil lanjut Nuril, mereka terdampar di tengah laut selama 3 hari tiga malam, dan dua hari tidak merasakan makan.

“Begitulah kami terombang-ambing di tengah lautan, seketika kami lihat kapal dan kami minta tolong ternyata sudah di daerah Malaysia,” ucapnya seraya menyatakan setelah kami ceritakan kondisi kami, lalu kami diberikan makan dan dibawa ke Malaysia.

“Setelah kami selamat, dan kami hubungi keluarga di Asahan, kami sudah dianggap hilang di laut,” akunya. Hampir keluarga hendak menggelar tahlilan karena dianggap sudah hilang dan mati di tengah laut.

“Untuk itu, kami juga berterima kasih pada pihak Malaysia yang menyelamatkan kami, pihak Kedutaan RI, BP3MI Sumut serta unsur terkait lainnya, kami sudah balik ke Indonesia,” sebutnya.

Pantauan Waspada, ketujuh nelayan yang dipulangkan masing-masing Zulkarnaen,M. Syafii,Ishak, Nuril Absor, Hazrul,M. Azai, dan Syafrizal Efendi.

Setelah didata pihak BP3MI Sumut langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dipulangkan ke kampung halaman masing-masing (a13)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *