4 Tahun Pemkab Tapsel Hasilkan SiLPA Rp900 Miliar Lebih

  • Bagikan
Anggota DPRD Tapsel, Haris Yani, Ledy Namarina, dan Irmansyah, mengaku prihatin dengan SiLPA ratusan miliar rupiah di empat tahun terakhir. (Waspada/Ist)
Anggota DPRD Tapsel, Haris Yani, Ledy Namarina, dan Irmansyah, mengaku prihatin dengan SiLPA ratusan miliar rupiah di empat tahun terakhir. (Waspada/Ist)

TAPSEL (Waspada): Sejak tahun 2021, 2022, 2023 sampai 2024, total anggaran Pemkab Tapanuli Selatan yang dibiarkan ‘tidur’ di bank dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) mencapai Rp900 miliar lebih.

Di sisi lain, sarana prasarana seperti infrastruktur jalan rusak, masih banyak yang membutuhkan pembangunan. Namun anggaran daerah yang sudah ada dan disahkan dalam APBD Tapsel itu tidak digunakan dan dibiarkan ‘tidur’ di bank.

Anggota DPRD Tapsel Haris Yani Tambunan (Hanura), Ledi Namarina Siregar (Nasdem) dan Irmansyah Siregar (Gerindra) menyampaikan itu di tiga lokasi acara MANGOPI (Mangalap Pagomos Aspirasi) calon Bupati Gus Irawan Pasaribu dan calon Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga di Kecamatan Angkola Barat, Kamis (24/10/2024) kemarin.

Pada acara di Kelurahan Sitinjak, Haris Yani Tambunan menyebut akumulasi uang Tapsel yang SiLPA itu bisa jadi masih bertambah atau melebihi Rp900 M.

“Sesungguhnya kita sangat prihatin dan miris melihat Kecamatan Angkola Barat ini. Tahun ke tahun, alokasi pembangunan ke kecamatan ini sangat minim,” ujarnya.

Sementara program pembangunan yang sudah ditetapkan di APBD Tapsel, sangat banyak yang tidak dieksekusi secara baik dan tepat waktu. Bahkan sama sekali tidak dieksekusi.

“Sehingga ketidakmampuan Pemkab Tapsel itu menimbulkan SiLPA ratusan miliar setiap tahunnya, termasuk tahun 2024 ini diperkirakan SiLPA mencapai angka ratusan miliar,” katanya.

4 Tahun Pemkab Tapsel Hasilkan SiLPA Rp900 Miliar Lebih
Cabup dan Cawabup Tapsel No.1, Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin, MANGOPI di Kecamatan Angkola Barat. (Waspada/Ist)

Di Simatorkis Sisoma, Ketua Fraksi Nasdem Ledy Namarina Siregar juga mengungkapkan keprihatinan atas SiLPA yang membengkak setiap tahunnya itu.

Putri Presiden Siregar Sedunia, HM. Yusuf Siregar, mencontohkan program yang tidak dieksekusi padahal sudah ditampung di APBD adalah ruas jalan Sisoma Jae ke Pagaran Sikkut dan Sisoma Julu ke Pagaran Sikkut.

“Di masa kepemimpinan Bupati Syahrul Pasaribu, jalan itu sudah bisa dilalui mobil. Sekarang, dilintasi kereta saja sudah sulit. Uang pembangunannya sudah ditampung di APBD, tapi pemimpin Tapsel yang sekarang tidak melaksanakannya,” jelas Ledy.

Karena itu, politisi Partai Nasdem ini mengajak masyarakat dan sanak keluarga yang hadir untuk memilih paslon BAGUSI di Pilkada Tapsel 27 November nanti.

“Secara pengalaman, latar belakang dan pergaulan, pak Gus Irawan akan membawa perubahan yang lebih baik, untuk Tapsel” ungkap Ledy.

Di Panobasan Lombang, anggota DPRD Tapsel Irmansyah Siregar menyebut masyarakat butuh pembangunan bendung dan saluran irigasi sawah.

Terkait SiLPA yang totalnya mencapai Rp900 M dalam empat tahun terakhir, anggota DPRD Tapsel ini juga sangat menyesalkan pihak eksekutif yang tidak mengeksekusinya.

“Kita di DPRD Tapsel sudah menampung dan mensahkan program pembangunan di APBD. Tetapi pihak eksekutif di Pemkab Tapsel tidak melaksanakan semuanya. Anggaran itu dibiarkan ‘tidur’ di bank,” terang Irman.

Sementara tokoh masyarakat H. Tagor Siregar menegaskan bahwa masyarakat menginginkan perubahan kearah yang lebih baik, khususnya pembangunan di Kecamatan Angkola Barat.

H .Tagor Siregar dengan gelar adat Sutan Humala Bulan berharap, bila nanti BAGUSI jadi pimpinan Tapsel agar memperhatikan pembangunan infrastruktur, lansia dan fasilitas olahraga di Angkola Barat.

Menanggapi aspirasi masyarakat Angkola Barat, Gus Irawan telah mencatatnya untuk dijadikan program prioritas pembangunan Tapsel ke depan.

Terkait pembangunan yang mengalami perlambatan, sebut mantan anggota DPR RI dua periode ini, tidak hanya di Kecamatan Angkola Barat, tetapi hampir di seluruh kecamatan se-Tapsel.

Sehingga pada saat dilakukan survey oleh para akademisi, sekitar empat bulan lalu, 84 persen masyarakat tidak puas dan sangat tidak puas dengan pemerintahan Tapsel yang sekarang.

Diakuinya, akselerasi pembangunan di 10 tahun Syahrul Pasaribu menjabat Bupati Tapsel, cukuplah bagus. Namun setelah selesai periode kepemimpinannya atau dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, perlambatan terjadi di berbagai sektor.

Karena itu, Gus Irawan Pasaribu bersama Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) hadir untuk membawa Tapsel kembali bangkit. “Satukan niat, jaga kekompakan dan tetap bersatu, kita bagusi Tapsel,” ajaknya. (a05)



Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *