PERCUTSEITUAN (Waspada): Pembongkaran bangunan gudang yang tidak memiliki IMB berlokasi di Jl. H. Anif Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan ricuh, Kamis (12/7). Dalam peristiwa tersebut, 3 personel Satpol PP atas nama Elistalen Siregar, Amad Sobri dan Noto Kuncoro mengalami luka akibat dilempar batu oleh massa.
Informasi yang dihimpun, pelemparan bermula saat personel Satpol PP Deliserdang berkekuatan 107 orang hendak melakukan pembongkaran bangunan gedung yang tidak memiliki IMB/Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Kehadiran personel Satpol PP Deliserdang di lokasi tersebut mendapat perlawanan dari massa dengan cara membakar ban di tengah jalan. Personel Satpol PP mencoba untuk memadamkan api tersebut menggunakan mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemkab Deliserdang. Namun, mobil tersebut juga hangus dibakar massa.

“Ngeri bentrokan tadi. Dari Satpol PP Deliserdang ada 3 orang yang terluka akibat dilempar batu oleh massa. Dari ketiganya, saya yang mengalami luka cukup serius di atas pelipis sebelah kiri akibat lemparan batu dan harus mendapatkan 15 jahitan karena tempurung batok kepala retak. Selain itu satu unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemkab Deliserdang juga hangus dibakar massa,” jelas Noto.
Puluhan massa akhirnya berhasil dipukul mundur setelah ratusan personel Brimob Poldasu dengan senjata tameng dan Kodim 0201/BS turun ke lokasi.
Baca juga:
Sementara itu, Kasatpol PP Deliserdang Marjuki, S.Sos, M.AP, yang ditemui di lokasi menjelaskan dalam kegiatan itu pihaknya membongkar 8 unit gudang dan 10 unit Rumah Tempat Tinggal Usaha (RTTU) yang tidak memiliki IMB menggunakan 2 unit alat berat. Terkait kerugian, Marjuki mengaku belum bisa memperkirakan kerugian yang dialami. “Kalau kerugian yang dialami belum kita ketahui dan masih dalam penyelidikan pihak berwajib,” kata Marjuki.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Deliserdang Kurnia Boloni Sinaga. “Belum bisa kita perkirakan berapa kerugian yang dialami akibat mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dibakar massa karena masih di assesmen,” kata Kurnia Boloni Sinaga. (a14/a01)