BINJAI (Waspada): Sebanyak 2000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari Kota Binjai, sudah 10 hari terakhir tidak mendapatkan suplai air bersih sebagaimana mestinya.
Kondisi tersebut diakibatkan benteng sungai jebol dan membentuk jalur sungai baru. Sehingga air Sungai Bingai tidak masuk ke intake untuk dibawa ke penampungan guna diolah menjadi air bersih.

Penanganan benteng yang jebol cukup lama. Bahkan, belum ada perubahan dari sebelumnya. Pelanggan pun terus menjerit tanpa kepastian dari perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemko) Binjai tersebut.
Menanggapi hal ini, Kabag Teknik PDAM Tirtasari Binjai, Ashari, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (8/11), tidak menepis masih adanya pelanggan yang belum mendapatkan air bersih.
Ashari menyebutkan, jebolnya benteng ini membuat suplai air di dua kecamatan, yakni Binjai Timur dan Utara, menjadi terganggu. “Jumlah pelanggan di Binjai Timur sebanyak 2.050 orang dan Binjai Utara 2.858 orang,” ungkapnya.
“Dari jumlah pelanggan itu, separuhnya belum mendapatkan air bersih. Kami tidak bisa pastikan sampai kapan kondisi ini, tergantung pihak kontraktor yang sedang melakukan perbaikan,” tambahnya.
Untuk penanggulangan secara teknis, sambung Ashar, pihaknya sudah memindahkan tiga pompa ke sungai. “Tiga pompa ini tidak mampu menyuplai air hingga ke Timur dan Utara. Dari 4000-an pelanggan di dua kecamatan itu, 2000-an diantaranya tidak dapat air sama sekali,” tegasnya.
Terkait sumur PDAM yang tersebar di 5 kecamatan, Ashar mengakui, sumur tersebut hanya mampu menanggulangi pelanggan yang berjarak 1 kilomter dari lokasi sumur.
“Yang pasti kami terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai agar benteng yang jebol secepatnya diperbaiki. Kata kontraktornya, mereka masih menunggu barang yang mau dipasang. Menunggunya pun sampai 3 pekan,” bebernya.
Pantauan di lokasi, intake PDAM Tirtasari masih kering. Air Sungai Bingai membuat jalur baru dan tak memasuki bendungan milik PDAM. Di lokasi juga terlihat ada dua alat berat. (a34)