P.SIDIMPUAN (Waspada); Dua oknum mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Padangsidimpuan menipu dan menggelapkan uang kuliah teman-temannya hingga mecapai ratusan juta rupuah.
“Terhadap keduanya telah dilakukan penangkapan dan penahanan,” terang Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna dalam konferensi pers yang digelar Jumat (21/2/2025) sore.
Konferensi pers ini turut dihadiri Kasat Reskrim AKP Hasiholan Naibaho, Kasi Humas AKP Kenborn Sinaga, dan mewakili pihak rektorat perguruan tinggi tempat tersangka, MA dan NML, berkuliah.
Dijelaskan, penipuan dan penggelapan ini telah berlangsung lama sehinga jumlah kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Tersangka MA dan NML adalah mahasiswa semester 14 di fakultas berbeda.
Motifnya, tersangka NML mengaku bekerja sebagai karyawan bank milik negara dan menyuruh MA mencari mahasiswa yang ingin membayar uang kuliah. Agar tidak antri lama-lama saat menyetor uang kuliah di bank, maka bisa memakai jasa mereka.
MA mencari mahasiswa yang ingin memakai jasa mereka. Setiap uang yang ia terima itu diserahkan ke NML. Selanjutnya NML memberi kertas warna merah dan kuning ke MA sebagai slip bukti setor bank, dan menyerahkannya ke mahasiswa yang memberikan uang.
Di kampusnya, MA sudah dikenal banyak mahasiswa sebagai orang yang bisa membantu proses pembayaran uang kuliah, tanpa harus berlama-lama mengantri di bank.
Akhirnya, aksi penipuan dan penggelapan ini terbongkar pada Rabu (19/2/2025). Saat bendahara perguruan tinggi tersebut melakukan pembukuan setoran uang kuliah mahasiswa.
Terjadi selisih jumlah bukti slip setoran bank yang diserahkan mahasiswa dengan jumlah uang masuk ke rekening kampus. Bendahara menerima 28 slip bukti setoran uang kuliah, sementara di rekening hanya ada 6 transaksi uang masuk, yang 22 lagi tidak ada masuk.
Bendahara menghubungi pihak bank tempat pembayaran uang kuliah mahasiswa. Ia minta rekening koran tanggal 14 Februari 2025, dan dari sanalah penipuan ini mulai terungkap.
Pihak bank meminta kertas slip setoran yang diserahkan mahasiswa, dan ternyata slip itu palsu. Kemudian pihak perguruan tinggi dan bank bertanya ke mahasiswa, kemana mereka bayarkan uang kuliah itu dan semua menjawab ke MA.
Setelah pembukuan diperiksa, ternyata selisih uang yang diterima pihak kampus di tahun anggaran 2023-2024 mencapai Rp1.200.000.000 atau Rp1,2 miliar.
Bukan itu saja, slip setoran uang kuliah yang diserahkan mahasiswa tahun 2025 ini terdapat 59 lembar slip palsu dengan jumlah uang Rp86.500.000. Uang itu tidak masuk ke rekening kampus, namun sudah lama diserahkan mahasiswa ke tersangka MA.
Kasus penipuan dan penggelapan ini selanjutnya dilaporkan ke Polres Padangsidimpuan. Kepada petugas, tersangka MA mengaku telah menerima uang dari banyak mahasiswa dan menyerahkannya ke NML.
NML juga mengaku telah menerima uang itu dari MA, dan memalsukan kertas slip setoran uang milik salah satu bank. Ia juga memalsukan stempel bank itu dan menandatangani kolom teller bank.
NML, 25, warga Kelurahan Padangmatinggi Lestari, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, dan tersangka MA, 24, warga Desa Goti, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, kini telah ditahan. Mereka terancam hukuman penjara masing-masing 4 tahun 4 bulan. (a05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
