Scroll Untuk Membaca

PendidikanSumut

130 Guru Ponpes Al Mukhlisin Ikuti Workshop Peningkatan Mutu MGMP

130 Guru Ponpes Al Mukhlisin Ikuti Workshop Peningkatan Mutu MGMP di aula hotel Almarwah,. Sibuhuan, Sabtu (15/7). Waspada/Ist
130 Guru Ponpes Al Mukhlisin Ikuti Workshop Peningkatan Mutu MGMP di aula hotel Almarwah,. Sibuhuan, Sabtu (15/7). Waspada/Ist

SIBUHUAN (Waspada): 130 guru Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukhlisin Sibuhuan ikuti workshop peningkatan mutu musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).

Pantauan waspada.id, Sabtu (15/7) di Aula Hotel Almarwah Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas), acara itu dihadiri Ketua Yayasan, H. Rizal Efendi Daulay, SE, MM, Pimpinan Ponpes Al Mukhlisin, Ustadz H. Achmad Fauzan Nasution, SQ, M.Pd, Kepala MA, Daulat Amin Pulungan, MA, Kepala MTs, H. Ramdan Saleh Hasibuan, Lc, M.Pd serta guru-guru mata pelajaran Ponpes Al Mukhlisin Sibuhuan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

130 Guru Ponpes Al Mukhlisin Ikuti Workshop Peningkatan Mutu MGMP

IKLAN
130 Guru Ponpes Al Mukhlisin Ikuti Workshop Peningkatan Mutu MGMP

Dalam kesempatan itu Ustadz Timbul Daulay, gelar Faqih Sami’un menyampaikan sedikit nasihat dan sebelumnya meminta maaf kepada para guru yang hadir.

Kata Ustadz Timbul, “Saya mohon ma’af. Guna ilmu itu untuk apa? Dan mengajar niat Bismillah atau bisnislah? Sehingga kita bisa benar-benar menjadi guru yang menjadi harapan masa depan anak-anak. Karena itu amalkan dulu baru ajarkan, Ibda’ bi nafsi, koreksi diri baru kepada anak-anak. Intinya guru-guru dulu berprestasi atau berkualitas baru santri”.

Sementara Pimpinan Ponpes Al Mukhlisin Sibuhuan, Ustadz H. Achmad Fauzan Nasution, SQ, SHI, M.Pd, menyampaikan bahwa nasihat yang disampaikan guru senior yang sudah sepuh, sekalipun bukan S1, tetapi sudah pantas menyandang gelar Doktor.

Dikatakan, siapapun yang naik panggung tanpa persiapan, turun tidak bakal mendapat apresiasi. Jadi seorang guru harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum memasuki kelas.

Guru itu profesi mulia yang juga sebagai motivator. Makanya mengajar dengan kasih sayang, tanpa mengharap penghargaan kecuali mengharapkan Rido dari Allah SWT.

Tetapi yang terpenting harus diketahui visi Pesantren Al Mukhlisin, yakni menjadi lembaga pendidikan Islam yang berkualitas, sebagai kontributor terdepan dalam mencetak SDM yang berimtaq dan iptek. Termasuk mencetak generasi penghafal Alquran.

Apalagi standard pendidikan nasional, standar kompetensi lulusan Ponpes Al Mukhlisin sekarang sudah baik. Hal ini tentu tidak terlepas dari para guru Ponpes Al Mukhlisin yang mayoritas S1, malah sudah banyak juga guru yang S2.

Sebelumnya Ketua Yayasan Ponpes Al Mukhlisin, H. Rizal Efendi Daulay mengatakan, bahwa Pesantren Al Mukhlisin dibangun sejak tahun 1990 oleh masyarakat Sibuhuan, dengan pendiri salah satunya termasuk Syech H. Mukhtar Muda Nasution.

Kemudian di tahun 2004 dia ikut bergabung dengan pesantren di saat keadaannya dalam kondisi sangat memprihatinkan, baik santri maupun sarana.

“Dengan jumlah santri saat itu hanya sebanyak 84 orang, Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 2.204 santri dan alumninya sudah menyebar di beberapa negara, terutama di Timur Tengah. Dan sarana sekolah sudah mulai memadai,” katanya. (a30/B)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE