JAKARTA (Waspada): Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) menggelar LinguaFest 2025 dengan tema ‘Voices of Change’, Kamis (23/1/2015) di Auditorium Kampus I Ukrida, Tanjung Duren. Kegiatan itu dimaksudkan sebagai upaya menghadirkan generasi muda sebagai katalisator utama perubahan sosial untuk menyatakan suara dan kreativitasnya.
Linguafest 2025, diprakarsai oleh Ukrida Department of English (UDE) merupakan bagian dari pekan perayaan Dies Natalis Ukrida ke-58, menghadirkan dua generasi muda ternama dalam gelar wicara .
Jovial da Lopez, Chief Creative Officer Narasi TV sekaligus content creator muda yang kerap kali mengkritisi isu sosial di kanal Youtube, hadir dalam gelar wicara yang diselenggarakan di sore itu. Ia menekankan pentingnya melepaskan kebiasaan buruk untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
“Kita selalu menginginkan perubahan yang lebih baik. Perubahan berarti melepaskan kebiasaan buruk yang sudah terlalu biasa kita lakukan. Dan itu sulit, karena kita tidak pernah memikirkannya,” ujarnya.
Reed Piercey, dari Kedutaan Besar AS di Jakarta menggarisbawahi nilai pekerjaan yang bermakna dan keterlibatan aktif dalam masyarakat sebagai bagian dari perubahan.
“Penting untuk memilih karier dimana setiap hari Anda bisa melakukan sesuatu yang menurut Anda bermakna dan terukur. Saya berharap kita bisa menciptakan perubahan. Tidak selalu harus menjadi bagian dari birokrasi besar,” katanya. Diplomat muda itu juga menekankan pentingnya keikutsertaan generasi muda sebagai relawan sosial dan terlibat dalam isu-isu lokal.
Di hadapan para mahasiswa, Jovial juga membahas mengenai keterampilan sosial yang merupakan aspek fundamental dalam bekerja sama dengan orang lain, terutama dalam lingkungan profesional seperti pemerintah untuk capai tujuan perubahan.
“Karena pada dasarnya, menjadi manusia adalah mengasah keterampilan sosial. Apakah Anda diterima atau tidak, apakah Anda mendengarkan atau tidak, semuanya bergantung pada itu. Jadi, tidak peduli seberapa benar Anda merasa untuk bertahan dan mendapatkan lebih banyak pekerjaan, Anda harus bisa beradaptasi. Jadi, itulah pengalaman saya bekerja khususnya dengan pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengemukakan pentingnya pemerintah memberikan pedoman yang baik agar masyarakat mengikuti prinsip-prinsip kejujuran dan integritas.
Dalam sesi gelar wicara yang dimoderatori oleh Dave Gavriel, mahasiswa UDE tersebut berhasil membawa kedua narasumber berbagi pengalaman dan pandangan mengenai praktik langsung untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Sementara itu, Rektor Ukrida, Prof. Dr. Herman Parung, M.Eng., IPU, juga memberikan pendapatnya mengenai Linguafest 2025. Menurutnya linguistik dan seni bahasa berperan penting dalam menjembatani komunikasi lintas budaya.
“Acara ini merayakan kreativitas dan kekuatan ekspresi. Tema acara tahun ini yaitu menyuarakan perubahan merupakan pemantik untuk mengundang ide, mempercepat masa kini, dan mendorong perubahan bermakna dalam komunitas dan masyarakat kita,” ujarnya.
Selain menggelar rangkaian gelar wicara (talk show), UDE juga menggambarkan semangat UKRIDA sebagai wadah bagi generasi muda untuk menyuarakan gagasan dan kepedulian terkait perubahan dan keberlanjutan melalui kompetisi Bahasa Inggris dan pameran hasil karya mahasiswa.
Linguafest 2025 diikuti oleh siswa/i dari 47 sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Ir. Oki Sunardi, S.T., M.M., IPM, ASEAN Eng., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi, serta para dekan dan kepala program studi UKRIDA. Sekitar 150 peserta, baik dari sekolah yang berpartisipasi dalam lomba maupun sekolah asal siswa penerima English Access Scholarship, turut berpartisipasi dalam festival ini yang juga dilengkapi dengan pameran Graphic Memoir bertajuk “Frames of Life” karya mahasiswa.
Diandra Allegra Gilsey Panjaitan dari SMAK Penabur Bintaro Jaya meraih juara lomba pidato, sementara Lordy Torang Sinaga dari SMA Cinta Kasih Tzu Chi memenangkan lomba puisi. Lordy mengatakan bahwa dirinya menyampaikan puisi mengenai kegelisahan saya terhadap lingkungan, seperti surat permintaan maaf untuk alam.Ia mengapresiasi UKRIDA yang telah memberikan ruang untuk generasi muda aktif berperan menjadi agen perubahan (agent of change) bagi lingkungan sekitar.
Michael Kevin Riyadi, peserta program English Access Scholarship yang mempresentasikan mural bertema kesehatan mental juga memberikan testimoninya. “Talk show ini sangat luar biasa bagi kami. Momen ini merupakan kesempatan yang baik untuk berdiskusi secara langsung dengan narasumber. Ini adalah peluang bagi kami untuk memperluas wawasan,” ujarnya.
Melalui program English Access Scholarship juga, Ukrida Department of English (UDE) bersama Kedutaan Besar AS di Jakarta telah melanjutkan langkah perubahan kepada siswa SMA/SMK kelas X terpilih di Jakarta untuk belajar bahasa Inggris secara gratis selama dua tahun. Dengan dukungan dari Regional English Language Office (RELO) dan Indonesian International Education Foundation (IIEF), program ini tentunya akan meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan kepemimpinan siswa/i Indonesia.
Lewat Linguafest 2025, Ukrida kembali memberikan dedikasinya dalam membangun generasi muda yang kreatif, inovatif, dan memiliki empati sosial. Dengan kolaborasi antara komunitas sekolah, mahasiswa, dan pemimpin global, acara ini menjadi bukti bahwa seni, bahasa, dan budaya adalah alat yang kuat untuk mempererat hubungan antar individu dan bangsa.
Ukrida dengan motto “Lead to Impact,” bertekad untuk memberikan manfaat positif bagi generasi muda dan mendorong mereka menjadi inspirasi bagi sesama melalui bahasa dan budaya.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.